Pengertian subjek penelitian menurut para ahli – Pernah penasaran kenapa penelitian tentang anak-anak sekolah berbeda dengan penelitian tentang tanaman? Nah, itu karena mereka punya subjek penelitian yang berbeda! Subjek penelitian adalah objek yang dipelajari dalam penelitian, bisa berupa manusia, hewan, tumbuhan, benda, atau bahkan fenomena. Sederhananya, subjek penelitian adalah “target” yang ingin kamu teliti.
Tapi, memahami subjek penelitian nggak cuma sekedar tahu siapa atau apa yang dipelajari. Kamu juga perlu memahami definisi subjek penelitian menurut para ahli, agar kamu bisa memilih subjek penelitian yang tepat untuk risetmu. Dari definisi tersebut, kamu akan tahu bagaimana peran subjek penelitian dalam penelitian, jenis-jenis subjek penelitian, dan berbagai hal penting lainnya. Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Peran Subjek Penelitian dalam Riset
Bayangin kamu lagi ngerjain tugas kuliah. Nah, tugasnya tuh nulis tentang pengaruh penggunaan media sosial terhadap pola komunikasi remaja. Tapi, gimana caranya kamu bisa tahu tentang pola komunikasi remaja kalau kamu gak ngobrol sama mereka? Yap, di sini peran subjek penelitian jadi penting banget! Subjek penelitian adalah orang-orang yang kamu ajak ngobrol, amati, atau teliti buat ngumpulin data yang kamu butuhkan.
Peran Penting Subjek Penelitian
Subjek penelitian itu kayak bintang utama di film. Tanpa mereka, filmnya gak akan ada! Begitu juga dengan penelitian. Subjek penelitian adalah sumber informasi utama yang menentukan kualitas dan validitas hasil penelitian. Tanpa mereka, penelitian gak akan bisa berjalan dengan lancar dan hasilnya bisa jadi gak akurat.
- Sumber data utama: Subjek penelitian adalah sumber informasi yang kamu butuhkan buat ngejawab pertanyaan penelitian. Mereka bisa ngasih kamu data kualitatif, kayak opini, pengalaman, dan persepsi, atau data kuantitatif, kayak angka dan statistik.
- Validitas penelitian: Data yang kamu kumpulin dari subjek penelitian haruslah data yang akurat dan relevan dengan topik penelitian. Kalau data yang kamu kumpulin gak valid, hasilnya juga gak akan valid.
- Kredibilitas penelitian: Penelitian yang melibatkan subjek penelitian secara langsung akan lebih kredibel karena didasarkan pada data yang berasal dari sumber yang terpercaya, yaitu subjek penelitian itu sendiri.
Memilih Subjek Penelitian yang Tepat
Memilih subjek penelitian yang tepat itu kayak milih teman yang cocok buat ngobrol. Kamu gak mau kan ngobrol sama orang yang gak nyambung sama topik yang kamu bahas? Sama kayak penelitian, kamu harus milih subjek penelitian yang relevan dengan topik penelitian dan bisa ngasih informasi yang kamu butuhkan.
- Relevansi: Pastikan subjek penelitian yang kamu pilih sesuai dengan topik penelitian dan bisa ngasih informasi yang kamu butuhkan. Contohnya, kalau kamu mau meneliti tentang pengaruh penggunaan media sosial terhadap pola komunikasi remaja, kamu harus milih subjek penelitian yang memang remaja dan aktif menggunakan media sosial.
- Jumlah sampel: Jumlah subjek penelitian yang kamu pilih harus cukup banyak buat ngasih hasil penelitian yang representatif. Jumlah sampel yang ideal tergantung dari jenis penelitian dan metode yang kamu gunakan.
- Akses: Pastikan kamu punya akses ke subjek penelitian yang kamu pilih. Misalnya, kamu harus ngajuin izin ke sekolah kalau mau ngambil data dari siswa.
Informasi Berharga dari Subjek Penelitian
Subjek penelitian itu kayak harta karun yang bisa ngasih kamu informasi berharga buat penelitian. Informasi ini bisa berupa data, opini, pengalaman, atau persepsi yang bisa kamu gunakan buat ngejawab pertanyaan penelitian.
- Data statistik: Misalnya, kamu mau meneliti tentang tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk tertentu. Kamu bisa ngumpulin data statistik dari subjek penelitian dengan cara ngasih kuesioner atau interview. Data ini bisa ngasih kamu gambaran tentang tingkat kepuasan pelanggan secara keseluruhan.
- Opini dan persepsi: Misalnya, kamu mau meneliti tentang persepsi masyarakat terhadap kebijakan pemerintah. Kamu bisa ngumpulin opini dan persepsi dari subjek penelitian dengan cara ngasih kuesioner atau interview. Informasi ini bisa ngasih kamu gambaran tentang bagaimana masyarakat memandang kebijakan tersebut.
- Pengalaman pribadi: Misalnya, kamu mau meneliti tentang pengalaman orang-orang yang pernah mengalami depresi. Kamu bisa ngumpulin pengalaman pribadi dari subjek penelitian dengan cara interview. Informasi ini bisa ngasih kamu gambaran tentang bagaimana depresi itu memengaruhi kehidupan mereka.
Teknik Pengumpulan Data dari Subjek Penelitian: Pengertian Subjek Penelitian Menurut Para Ahli
Nah, setelah kamu memahami siapa subjek penelitian itu, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data dari mereka. Data ini penting untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mencapai tujuan penelitianmu. Ada banyak teknik yang bisa kamu gunakan untuk mengumpulkan data, masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya. Yuk, kita bahas!
Nah, kalau kamu lagi ngerjain tugas penelitian, pasti kamu udah familiar sama istilah “subjek penelitian”. Sederhananya, subjek penelitian adalah fokus utama yang kamu teliti, bisa berupa individu, kelompok, fenomena, atau bahkan sebuah peristiwa. Buat ngerti lebih dalam, kamu bisa baca berbagai definisi dari para ahli.
Tapi, ngomongin tentang fokus penelitian, terkadang kamu juga perlu memahami “historiografi”, yang secara sederhana adalah pengertian historiografi menurut para ahli. Historiografi ini berkaitan dengan cara pandang dan metode penulisan sejarah, yang bisa jadi kunci buat ngerangkum subjek penelitianmu dengan lebih baik, terutama kalau kamu lagi ngerjain penelitian sejarah.
Wawancara
Wawancara adalah teknik yang paling umum digunakan untuk mendapatkan informasi langsung dari subjek penelitian. Kamu bisa melakukan wawancara secara tatap muka, melalui telepon, atau bahkan online. Wawancara memungkinkan kamu untuk bertanya lebih dalam tentang pengalaman, pendapat, dan persepsi subjek penelitian.
- Kelebihan: Wawancara memungkinkan kamu untuk menggali informasi yang lebih mendalam, mendapatkan penjelasan yang lebih rinci, dan membangun hubungan yang lebih baik dengan subjek penelitian.
- Kekurangan: Wawancara bisa memakan waktu, membutuhkan biaya yang lebih tinggi, dan membutuhkan keterampilan khusus dalam bertanya dan mendengarkan.
Contohnya, jika kamu ingin meneliti tentang pengalaman mahasiswa dalam mengikuti kuliah online, kamu bisa melakukan wawancara dengan beberapa mahasiswa dan menanyakan pertanyaan seperti:
- Bagaimana pengalamanmu dalam mengikuti kuliah online?
- Apa saja kesulitan yang kamu alami?
- Apa saja hal positif yang kamu dapatkan dari kuliah online?
Observasi adalah teknik yang memungkinkan kamu untuk mengumpulkan data dengan cara mengamati subjek penelitian secara langsung. Kamu bisa melakukan observasi secara partisipatif (berpartisipasi dalam kegiatan yang diamati) atau non-partisipatif (hanya mengamati dari kejauhan). Observasi bisa dilakukan di berbagai tempat, seperti di kelas, di kantor, di rumah, atau di tempat umum.
- Kelebihan: Observasi memungkinkan kamu untuk melihat perilaku subjek penelitian secara langsung dan mendapatkan data yang lebih realistis.
- Kekurangan: Observasi bisa membutuhkan waktu yang lama, bisa dipengaruhi oleh bias pengamat, dan bisa sulit untuk mengendalikan variabel-variabel yang tidak terduga.
Misalnya, jika kamu ingin meneliti tentang perilaku konsumen di sebuah toko, kamu bisa melakukan observasi dengan mengamati bagaimana konsumen memilih produk, bagaimana mereka berinteraksi dengan staf toko, dan bagaimana mereka membayar.
Kuesioner
Kuesioner adalah teknik yang memungkinkan kamu untuk mengumpulkan data dengan cara memberikan pertanyaan tertulis kepada subjek penelitian. Kuesioner bisa diberikan secara online, melalui pos, atau secara langsung. Kuesioner bisa berupa pertanyaan terbuka (menjawab dengan bebas) atau pertanyaan tertutup (memilih jawaban dari pilihan yang tersedia).
- Kelebihan: Kuesioner bisa dilakukan secara efisien dan hemat biaya, bisa mengumpulkan data dari banyak subjek penelitian, dan bisa dianalisis secara statistik.
- Kekurangan: Kuesioner bisa sulit untuk merumuskan pertanyaan yang jelas dan mudah dipahami, bisa dipengaruhi oleh bias responden, dan bisa menghasilkan data yang kurang mendalam.
Contohnya, jika kamu ingin meneliti tentang kepuasan mahasiswa terhadap kualitas pendidikan di sebuah universitas, kamu bisa memberikan kuesioner kepada mahasiswa dengan pertanyaan seperti:
- Bagaimana kamu menilai kualitas pendidikan di universitas ini?
- Apa saja hal positif yang kamu dapatkan dari pendidikan di universitas ini?
- Apa saja hal negatif yang kamu alami selama pendidikan di universitas ini?
Tabel Perbandingan Teknik Pengumpulan Data
Teknik | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|
Wawancara | Mendapatkan informasi yang lebih mendalam, penjelasan yang lebih rinci, membangun hubungan yang lebih baik dengan subjek penelitian. | Memakan waktu, membutuhkan biaya yang lebih tinggi, membutuhkan keterampilan khusus dalam bertanya dan mendengarkan. |
Observasi | Melihat perilaku subjek penelitian secara langsung, mendapatkan data yang lebih realistis. | Membutuhkan waktu yang lama, bisa dipengaruhi oleh bias pengamat, sulit untuk mengendalikan variabel-variabel yang tidak terduga. |
Kuesioner | Efisien dan hemat biaya, mengumpulkan data dari banyak subjek penelitian, bisa dianalisis secara statistik. | Sulit untuk merumuskan pertanyaan yang jelas dan mudah dipahami, bisa dipengaruhi oleh bias responden, menghasilkan data yang kurang mendalam. |
Contoh Subjek Penelitian dalam Berbagai Bidang
Oke, kita udah bahas pengertian subjek penelitian, sekarang saatnya kita liat contoh-contoh konkretnya di berbagai bidang. Kenapa penting sih mempelajari contoh subjek penelitian? Biar kamu punya gambaran lebih jelas tentang apa yang bisa diteliti, bagaimana cara menelitinya, dan apa hasil yang bisa didapat.
Contoh Subjek Penelitian di Bidang Pendidikan
Di dunia pendidikan, subjek penelitian bisa beragam banget, mulai dari siswa, guru, metode pembelajaran, hingga sistem pendidikan itu sendiri. Penasaran? Yuk, kita intip contohnya!
- Subjek Penelitian: Siswa SMA dengan minat belajar matematika rendah
- Tujuan Penelitian: Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi minat belajar matematika siswa SMA dan mencari solusi untuk meningkatkannya.
- Metode Penelitian: Kuesioner, wawancara, dan analisis data kualitatif.
- Hasil Penelitian: Penelitian ini menemukan bahwa kurangnya motivasi, kesulitan dalam memahami konsep, dan kurangnya dukungan dari guru dan orang tua menjadi faktor utama yang memengaruhi minat belajar matematika siswa SMA.
Contoh Subjek Penelitian di Bidang Kesehatan
Kesehatan juga jadi bidang yang menarik untuk diteliti, lho! Dari penyakit, pola hidup, hingga faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan, semuanya bisa jadi subjek penelitian.
- Subjek Penelitian: Peningkatan kasus diabetes di kota A
- Tujuan Penelitian: Menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan kasus diabetes di kota A dan mencari strategi pencegahan.
- Metode Penelitian: Studi epidemiologi, pengumpulan data sekunder, dan analisis data kuantitatif.
- Hasil Penelitian: Penelitian ini menemukan bahwa pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor genetik menjadi penyebab utama peningkatan kasus diabetes di kota A.
Contoh Subjek Penelitian di Bidang Sosial
Bidang sosial punya banyak topik menarik untuk diteliti, mulai dari perilaku manusia, interaksi sosial, hingga isu-isu sosial yang sedang hangat.
- Subjek Penelitian: Dampak media sosial terhadap perilaku remaja
- Tujuan Penelitian: Menganalisis pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja, seperti gaya hidup, komunikasi, dan interaksi sosial.
- Metode Penelitian: Observasi, wawancara, dan analisis data kualitatif.
- Hasil Penelitian: Penelitian ini menemukan bahwa media sosial memiliki dampak positif dan negatif terhadap perilaku remaja. Dampak positifnya seperti memperluas jaringan sosial dan mempermudah akses informasi, sementara dampak negatifnya seperti kecanduan, cyberbullying, dan kurangnya interaksi sosial secara langsung.
Contoh Subjek Penelitian di Bidang Ekonomi
Di bidang ekonomi, kamu bisa meneliti berbagai fenomena ekonomi, seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, hingga perilaku konsumen.
- Subjek Penelitian: Pengaruh kebijakan pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi
- Tujuan Penelitian: Menganalisis dampak kebijakan pemerintah, seperti kebijakan fiskal dan moneter, terhadap pertumbuhan ekonomi.
- Metode Penelitian: Analisis data ekonomi, studi kasus, dan analisis data kuantitatif.
- Hasil Penelitian: Penelitian ini menemukan bahwa kebijakan pemerintah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Kebijakan fiskal yang tepat sasaran dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, sementara kebijakan moneter yang terlalu ketat dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Simpulan Akhir
Memilih subjek penelitian yang tepat adalah langkah penting dalam memulai riset. Dengan memahami definisi subjek penelitian menurut para ahli, kamu akan punya bekal yang kuat untuk menentukan objek yang tepat untuk dipelajari. Jangan lupa pertimbangkan etika penelitian dan faktor praktis lainnya, agar risetmu berjalan lancar dan menghasilkan hasil yang akurat dan bermanfaat!