Memahami Komunikasi: Definisi dari Para Ahli dan Sumber

Pengertian komunikasi menurut para ahli dan sumber – Bayangkan kamu sedang ngobrol seru bareng temen, tiba-tiba kamu ngerasa ada yang aneh. Kok kayaknya dia gak ngerti apa yang kamu maksud? Atau kamu malah salah paham sama ucapannya? Nah, kejadian ini sering banget terjadi karena kita semua punya cara pandang dan interpretasi yang berbeda. Makanya, memahami komunikasi secara mendalam itu penting banget, terutama dengan mempelajari definisi dari para ahli.

Penasaran gimana para ahli ngejelasin komunikasi? Yuk, kita bahas lebih lanjut tentang pengertian komunikasi menurut para ahli dan sumbernya. Siap-siap nguping ilmu baru yang bakal bikin kamu jago ngobrol dan ngerti orang lain!

Pengertian Komunikasi Secara Umum

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari pengirim ke penerima, dengan tujuan agar penerima memahami pesan tersebut. Sederhananya, komunikasi adalah proses interaksi antara dua orang atau lebih yang melibatkan pertukaran informasi, ide, atau perasaan. Bayangkan kamu sedang ngobrol sama temenmu, kamu ngasih tau dia tentang film yang kamu tonton. Nah, kamu sebagai pengirim pesan, temenmu sebagai penerima pesan, dan film yang kamu tonton adalah pesan yang ingin kamu sampaikan.

Contoh Situasi Komunikasi

Komunikasi terjadi di mana-mana, setiap hari. Mulai dari ngobrol sama pacar, ngasih tau bos tentang progres kerja, sampe ngasih tau temen tentang promo makanan baru di restoran favorit. Berikut beberapa contoh situasi komunikasi dalam kehidupan sehari-hari:

  • Kamu ngobrol sama pacar tentang rencana liburan akhir tahun.
  • Kamu ngasih tau temen tentang tugas kuliah yang harus dikumpul besok.
  • Kamu ngasih tau bos tentang ide baru untuk meningkatkan penjualan.
  • Kamu ngobrol sama ibu kos tentang jadwal pembayaran kos.
  • Kamu ngasih tau adik kamu tentang cara ngerjain PR matematika.

Perbedaan Komunikasi Verbal dan Non-Verbal

Komunikasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan membedakan jenisnya. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tulisan. Sementara itu, komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan simbol-simbol lain.

Jenis Komunikasi Contoh Penjelasan
Verbal Berbicara, menulis, bernyanyi, berpidato Komunikasi yang menggunakan kata-kata untuk menyampaikan pesan.
Non-Verbal Ekspresi wajah, bahasa tubuh, sentuhan, simbol Komunikasi yang menggunakan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan simbol-simbol lain untuk menyampaikan pesan.

Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli

Komunikasi, ya, hal yang udah kita lakuin setiap hari. Dari ngobrol sama temen, ngasih tau ke orang tua, sampe nge-tweet di Twitter. Tapi, tau gak sih, komunikasi itu ternyata punya definisi yang kompleks dan menarik?

Banyak ahli komunikasi yang ngasih definisi tentang komunikasi. Nah, di sini kita bakal ngebahas beberapa definisi yang paling sering disebut dan dicontohin di buku-buku.

Pengertian Komunikasi Menurut Aristoteles

Aristoteles, filsuf Yunani yang terkenal, ngeliat komunikasi sebagai proses yang melibatkan tiga elemen utama, yaitu:

  • Pembicara (speaker): Orang yang menyampaikan pesan.
  • Pesan (message): Isi yang disampaikan.
  • Pendengar (listener): Orang yang menerima pesan.

Aristoteles juga menekankan pentingnya ethos (kepercayaan), pathos (emosi), dan logos (logika) dalam komunikasi yang efektif.

Pengertian Komunikasi Menurut Shannon & Weaver

Shannon dan Weaver, dua ahli matematika dan ahli teori komunikasi, ngasih definisi komunikasi sebagai proses pengiriman informasi dari sumber ke penerima melalui saluran. Mereka ngebagi proses komunikasi jadi beberapa elemen, yaitu:

  • Sumber (source): Tempat informasi berasal.
  • Encoder: Mengubah informasi ke bentuk yang bisa dikirim.
  • Saluran (channel): Media yang digunakan untuk mengirim informasi.
  • Decoder: Mengubah informasi kembali ke bentuk yang bisa dipahami oleh penerima.
  • Penerima (receiver): Orang yang menerima informasi.
  • Noise: Gangguan yang bisa mengganggu proses komunikasi.

Model Shannon & Weaver ini sering disebut sebagai model “linear” karena ngeliat komunikasi sebagai proses satu arah.

Pengertian Komunikasi Menurut Wilbur Schramm

Wilbur Schramm, ahli komunikasi Amerika, ngeliat komunikasi sebagai proses interaksi dua arah yang melibatkan pengiriman dan penerimaan pesan. Modelnya lebih kompleks dibanding Shannon & Weaver, karena ngeliat komunikasi sebagai proses yang saling bertukar informasi.

Schramm juga menekankan pentingnya field of experience (pengalaman) dalam komunikasi. Maksudnya, komunikasi akan lebih efektif kalau pembicara dan pendengar punya pengalaman yang sama.

Persamaan dan Perbedaan Definisi Komunikasi

Ketiga definisi komunikasi dari Aristoteles, Shannon & Weaver, dan Wilbur Schramm punya persamaan dan perbedaan. Persamaannya, mereka semua sepakat bahwa komunikasi itu melibatkan pengiriman dan penerimaan pesan.

Perbedaannya terletak pada fokus masing-masing definisi. Aristoteles lebih fokus pada aspek retorika dan persuasi. Shannon & Weaver lebih fokus pada aspek teknis pengiriman informasi. Sementara Wilbur Schramm lebih fokus pada aspek interaksi dan pengalaman dalam komunikasi.

“Komunikasi bukan hanya tentang apa yang kamu katakan, tapi juga tentang bagaimana kamu mengatakannya.” – Dale Carnegie

Unsur-unsur Komunikasi

Oke, jadi kamu udah paham nih apa itu komunikasi? Sekarang kita masuk ke bagian yang seru, yaitu unsur-unsur komunikasi. Kayak puzzle, setiap elemen ini punya peran penting buat ngebentuk komunikasi yang efektif. Tanpa salah satu dari unsur ini, komunikasi bisa jadi kacau balau, lho!

Komunikator

Komunikator, atau bisa dibilang si pengirim pesan, adalah orang yang memulai proses komunikasi. Dia punya ide, pikiran, atau perasaan yang ingin dia sampaikan.

  • Contoh: Misalnya kamu lagi ngobrol sama temen kamu, kamu adalah komunikator. Kamu ngomong, nulis pesan, atau ngirim email ke temen kamu.

Penerima

Penerima, alias si penerima pesan, adalah orang yang dituju pesan dari komunikator. Dia punya peran penting buat memahami pesan yang disampaikan.

  • Contoh: Tetep di contoh sebelumnya, temen kamu yang lagi ngobrol sama kamu adalah penerima. Dia dengerin apa yang kamu omongin, baca pesan kamu, atau buka email kamu.

Pesan

Pesan adalah inti dari komunikasi, yaitu informasi, ide, atau perasaan yang ingin disampaikan komunikator ke penerima.

  • Contoh: Pesan yang kamu sampaikan ke temen kamu bisa berupa informasi tentang tugas kuliah, ide tentang liburan, atau perasaan kamu tentang film yang kamu tonton bareng.

Saluran

Saluran adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator ke penerima. Saluran ini bisa berupa suara, tulisan, gambar, atau bahasa tubuh.

  • Contoh: Kamu bisa ngomong langsung ke temen kamu (saluran suara), kirim pesan teks (saluran tulisan), atau video call (saluran gambar dan suara).

Kode

Kode adalah sistem simbol yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Kode ini bisa berupa bahasa, gambar, atau tanda-tanda lain.

  • Contoh: Kamu dan temen kamu ngobrol pake bahasa Indonesia (kode bahasa), atau kamu ngirim emoji hati ke temen kamu (kode gambar).

Konteks, Pengertian komunikasi menurut para ahli dan sumber

Konteks adalah situasi atau keadaan yang melingkupi proses komunikasi. Konteks ini bisa berupa waktu, tempat, suasana, dan hubungan antara komunikator dan penerima.

  • Contoh: Kamu ngobrol sama temen kamu di kelas (konteks waktu dan tempat), suasana lagi santai (konteks suasana), dan kamu sama temen kamu udah kenal lama (konteks hubungan).

Umpan Balik

Umpan balik adalah respon dari penerima terhadap pesan yang disampaikan komunikator. Umpan balik ini bisa berupa verbal (ngomong), nonverbal (bahasa tubuh), atau tindakan.

  • Contoh: Temen kamu ngangguk setuju (umpan balik nonverbal), ngasih komentar tentang apa yang kamu omongin (umpan balik verbal), atau langsung ngelakuin apa yang kamu suruh (umpan balik tindakan).

Diagram Alur Komunikasi

Nah, buat ngegambarin hubungan antar unsur komunikasi, kita bisa pake diagram alur komunikasi. Diagram ini menunjukkan alur pesan dari komunikator ke penerima, termasuk peran setiap unsur di dalamnya.

Komunikasi, menurut para ahli dan sumber, bisa diartikan sebagai proses penyampaian pesan dari pengirim ke penerima. Proses ini melibatkan berbagai elemen, mulai dari bahasa, simbol, hingga konteks. Nah, dalam konteks penyampaian pesan, kita bisa menghubungkannya dengan pengertian dakwah menurut istilah yaitu yaitu mengajak orang untuk beriman kepada Allah SWT.

Dakwah, pada dasarnya, adalah proses komunikasi yang bertujuan untuk mengantarkan seseorang kepada kebaikan dan kebenaran. Jadi, komunikasi dalam dakwah bisa dibilang merupakan alat untuk mencapai tujuan yang lebih besar, yaitu menebarkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat.

Unsur Keterangan
Komunikator Pengirim pesan
Pesan Informasi yang ingin disampaikan
Kode Sistem simbol untuk menyampaikan pesan
Saluran Media penyampaian pesan
Penerima Penerima pesan
Umpan Balik Respon dari penerima

Diagram ini ngasih gambaran tentang bagaimana pesan mengalir dari komunikator ke penerima dan bagaimana setiap unsur berperan dalam proses komunikasi.

Strategi Meningkatkan Komunikasi Efektif

Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari hubungan personal hingga dunia profesional. Bayangkan, kamu punya ide cemerlang untuk proyek kantor, tapi nggak bisa menyampaikannya dengan baik. Akibatnya, idemu malah disalahpahami, kan? Nah, untuk menghindari hal itu, kamu perlu meningkatkan keterampilan komunikasi.

Mendengarkan Aktif

Mendengarkan aktif bukan hanya sekadar mendengar kata-kata yang diucapkan, tapi juga memahami makna di baliknya. Kamu harus fokus pada pembicara, memperhatikan bahasa tubuhnya, dan berusaha memahami perspektifnya.

  • Buat kontak mata: Menunjukkan bahwa kamu tertarik dan memperhatikan apa yang dikatakannya.
  • Berikan respon verbal: Seperti mengangguk, “hmm,” atau “iya” untuk menunjukkan bahwa kamu mengikuti pembicaraan.
  • Hindari interupsi: Biarkan pembicara menyelesaikan kalimatnya sebelum kamu memberikan tanggapan.
  • Tanyakan pertanyaan: Untuk memastikan bahwa kamu memahami apa yang dikatakannya, dan untuk menunjukkan bahwa kamu tertarik.

Contohnya, saat kamu sedang berdiskusi dengan teman tentang rencana liburan, dengarkan dengan saksama apa yang dia inginkan. Tanyakan apa yang dia harapkan dari liburan tersebut, dan jangan langsung menimpali dengan idemu sendiri. Dengan mendengarkan aktif, kamu bisa memahami keinginan temanmu dan membangun rencana liburan yang menyenangkan untuk kalian berdua.

Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif

Umpan balik yang konstruktif dapat membantu orang lain untuk berkembang dan meningkatkan kemampuannya. Untuk memberikan umpan balik yang efektif, kamu perlu fokus pada perilaku, bukan pada pribadi. Gunakan bahasa yang positif dan spesifik, serta berikan contoh konkret.

  • Fokus pada perilaku: “Kamu terlihat kurang semangat saat presentasi” lebih baik daripada “Kamu malas presentasi”.
  • Berikan contoh: “Saat kamu menjelaskan tentang strategi pemasaran, kamu terlihat kurang percaya diri, mungkin karena kurangnya persiapan”.
  • Berikan solusi: “Mungkin kamu bisa melatih presentasi di depan cermin untuk meningkatkan kepercayaan diri”.

Misalnya, ketika kamu memberikan feedback kepada teman yang sedang belajar membuat kue, kamu bisa berkata, “Kuenya terlihat cantik, tapi rasanya sedikit terlalu manis. Mungkin kamu bisa mengurangi takaran gula di resep selanjutnya.” Dengan memberikan umpan balik yang konstruktif, temanmu dapat belajar dan memperbaiki keterampilannya.

Menggunakan Bahasa Tubuh yang Tepat

Bahasa tubuh merupakan bahasa nonverbal yang dapat memberikan informasi tentang perasaan dan sikapmu. Bahasa tubuh yang tepat dapat meningkatkan efektivitas komunikasi, sebaliknya, bahasa tubuh yang negatif dapat membuat pesanmu disalahpahami.

  • Kontak mata: Menunjukkan bahwa kamu percaya diri dan tertarik pada pembicaraan.
  • Senyum: Menciptakan suasana yang ramah dan positif.
  • Postur tubuh: Duduk tegak atau berdiri dengan santai, namun tetap menunjukkan bahwa kamu fokus pada pembicaraan.
  • Gestur tangan: Gunakan gestur tangan yang natural dan tidak berlebihan.

Saat kamu sedang presentasi di depan kelas, usahakan untuk menjaga kontak mata dengan audiens, tersenyum, dan menggunakan gestur tangan yang natural. Dengan menggunakan bahasa tubuh yang tepat, kamu akan terlihat lebih percaya diri dan mampu menyampaikan pesanmu dengan lebih efektif.

Membangun Kepercayaan

Kepercayaan adalah fondasi dari komunikasi yang efektif. Ketika kamu dipercaya, orang lain akan lebih terbuka untuk mendengarkan dan menerima pesanmu.

  • Jujur dan terbuka: Bersikaplah jujur dan terbuka dalam berkomunikasi.
  • Konsisten: Pertahankan kata-kata dan tindakanmu.
  • Menepati janji: Tunjukkan bahwa kamu dapat diandalkan.

Misalnya, ketika kamu berjanji untuk membantu temanmu mengerjakan tugas, pastikan kamu menepati janjimu. Dengan menunjukkan bahwa kamu dapat diandalkan, temanmu akan lebih percaya padamu dan membuka diri untuk berkomunikasi dengan lebih baik.

Menghindari Kesalahpahaman

Kesalahpahaman dapat terjadi karena perbedaan interpretasi, budaya, atau bahasa. Untuk menghindari hal ini, kamu perlu berkomunikasi dengan jelas dan spesifik.

  • Gunakan bahasa yang mudah dipahami: Hindari jargon atau istilah teknis yang tidak dipahami oleh lawan bicara.
  • Berikan contoh: Untuk memperjelas maksudmu.
  • Minta klarifikasi: Jika kamu tidak yakin dengan apa yang dikatakan lawan bicara, jangan ragu untuk meminta klarifikasi.

Ketika kamu sedang menjelaskan sebuah konsep kepada seseorang, gunakan bahasa yang mudah dipahami dan berikan contoh konkret. Misalnya, jika kamu sedang menjelaskan tentang “algoritma”, kamu bisa memberikan contoh algoritma yang sederhana seperti resep masakan. Dengan memberikan contoh, lawan bicara akan lebih mudah memahami maksudmu.

Menyesuaikan Gaya Komunikasi

Setiap orang memiliki gaya komunikasi yang berbeda. Untuk berkomunikasi secara efektif, kamu perlu menyesuaikan gaya komunikasi dengan lawan bicara.

  • Perhatikan bahasa tubuh: Bahasa tubuh dapat menunjukkan gaya komunikasi seseorang.
  • Perhatikan kecepatan bicara: Orang yang cepat bicara mungkin lebih suka komunikasi yang langsung dan ringkas.
  • Perhatikan gaya bahasa: Orang yang menggunakan bahasa formal mungkin lebih suka komunikasi yang formal dan profesional.

Contohnya, saat kamu berbicara dengan seorang kolega yang lebih senior, kamu mungkin akan menggunakan bahasa yang lebih formal dan sopan. Namun, saat kamu berbicara dengan teman dekat, kamu mungkin akan menggunakan bahasa yang lebih santai dan informal.

Menghormati Perbedaan

Setiap orang memiliki latar belakang, budaya, dan perspektif yang berbeda. Untuk berkomunikasi secara efektif, kamu perlu menghormati perbedaan tersebut.

  • Hindari prasangka: Jangan membuat asumsi tentang seseorang berdasarkan latar belakangnya.
  • Bersikaplah terbuka: Dengarkan dengan saksama apa yang dikatakan orang lain dan berusaha untuk memahami perspektifnya.
  • Menghormati pendapat: Meskipun kamu tidak setuju dengan pendapat orang lain, tetaplah menghormati hak mereka untuk memiliki pendapat yang berbeda.

Misalnya, saat kamu berdiskusi dengan teman yang memiliki pandangan politik yang berbeda, cobalah untuk mendengarkan pendapatnya dengan saksama dan berusaha memahami perspektifnya. Meskipun kamu tidak setuju dengan pendapatnya, tetaplah menghormati haknya untuk memiliki pendapat yang berbeda.

Memperbaiki Kesalahan

Tidak ada manusia yang sempurna. Terkadang, kamu mungkin membuat kesalahan dalam berkomunikasi. Yang penting adalah kamu berani mengakui kesalahan dan memperbaiki diri.

  • Minta maaf: Jika kamu telah melakukan kesalahan, jangan takut untuk meminta maaf.
  • Jelaskan alasan: Jelaskan mengapa kamu melakukan kesalahan.
  • Tawarkan solusi: Tawarkan solusi untuk memperbaiki kesalahan.

Contohnya, jika kamu telah salah dalam memberikan informasi kepada temanmu, segera akui kesalahanmu dan jelaskan mengapa kamu melakukan kesalahan. Tawarkan solusi untuk memperbaiki kesalahan tersebut, misalnya dengan memberikan informasi yang benar.

Komunikasi dalam Era Digital

Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia, termasuk cara kita berkomunikasi. Jika dulu komunikasi hanya terbatas pada tatap muka, surat, dan telepon, kini kita bisa terhubung dengan orang di seluruh dunia dengan mudah dan cepat melalui berbagai platform digital.

Era digital telah membuka peluang baru untuk berkomunikasi, namun juga menghadirkan tantangan tersendiri. Artikel ini akan membahas pengaruh teknologi digital terhadap komunikasi, tantangan dan peluang yang dihadapi, serta membandingkan komunikasi tradisional dengan komunikasi digital.

Pengaruh Teknologi Digital Terhadap Komunikasi

Teknologi digital telah membawa angin segar dalam komunikasi. Media sosial, email, dan video call menjadi alat yang sangat efektif untuk menghubungkan orang-orang. Berikut adalah beberapa pengaruh teknologi digital terhadap komunikasi:

  • Meningkatkan kecepatan dan efisiensi komunikasi: Dengan media sosial, email, dan video call, kita bisa berkomunikasi dengan orang lain secara real-time tanpa batasan jarak dan waktu.
  • Memperluas jangkauan komunikasi: Teknologi digital memungkinkan kita untuk terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia, membuka peluang untuk membangun hubungan dan berkolaborasi dengan orang-orang dari berbagai budaya dan latar belakang.
  • Memperkaya cara berkomunikasi: Teknologi digital menawarkan berbagai cara baru untuk berkomunikasi, seperti video call, live streaming, dan aplikasi pesan instan yang dilengkapi dengan fitur-fitur multimedia seperti foto, video, dan audio.
  • Meningkatkan aksesibilitas komunikasi: Teknologi digital telah membuat komunikasi lebih mudah diakses oleh semua orang, termasuk orang-orang dengan disabilitas.

Tantangan Komunikasi di Era Digital

Meskipun membawa banyak manfaat, komunikasi di era digital juga dihadapkan pada beberapa tantangan, seperti:

  • Misinformasi dan hoaks: Kecepatan penyebaran informasi di media sosial membuat misinformasi dan hoaks mudah menyebar, yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi individu dan masyarakat.
  • Privasi dan keamanan data: Penggunaan platform digital untuk berkomunikasi juga menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data pribadi.
  • Ketergantungan dan kecanduan: Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan dan kecanduan, yang dapat mengganggu kehidupan sosial dan produktivitas.
  • Kesulitan dalam membangun koneksi yang mendalam: Komunikasi digital yang terlalu sering dapat membuat kita kehilangan kesempatan untuk membangun koneksi yang mendalam dan bermakna dengan orang lain.

Peluang Komunikasi di Era Digital

Di balik tantangannya, komunikasi di era digital juga menawarkan peluang yang besar. Berikut beberapa peluangnya:

  • Membangun komunitas dan jaringan: Media sosial memungkinkan kita untuk membangun komunitas dan jaringan dengan orang-orang yang memiliki minat dan nilai yang sama.
  • Meningkatkan akses terhadap informasi dan pengetahuan: Internet dan platform digital menyediakan akses yang mudah terhadap berbagai informasi dan pengetahuan dari seluruh dunia.
  • Memfasilitasi kolaborasi dan kerja sama: Teknologi digital memungkinkan kita untuk berkolaborasi dan bekerja sama dengan orang-orang di seluruh dunia, tanpa harus berada di lokasi yang sama.
  • Meningkatkan literasi digital: Kemajuan teknologi digital mendorong kita untuk meningkatkan literasi digital, yang sangat penting untuk memahami dan memanfaatkan teknologi digital secara efektif.

Perbedaan Komunikasi Tradisional dan Digital

Berikut tabel yang membandingkan komunikasi tradisional dan komunikasi digital:

Aspek Komunikasi Tradisional Komunikasi Digital
Media Surat, telepon, tatap muka Email, media sosial, video call, aplikasi pesan instan
Kecepatan Lambat Cepat
Jangkauan Terbatas Luas
Biaya Relatif mahal Relatif murah
Interaksi Langsung dan personal Tidak langsung dan impersonal
Format Teks, suara Teks, suara, video, gambar

Kesimpulan: Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli Dan Sumber

Pengertian komunikasi menurut para ahli dan sumber

Nah, sekarang kamu udah paham kan, ternyata komunikasi itu gak sesimple yang dikira. Dari definisi para ahli, kita bisa belajar banyak hal, mulai dari prosesnya, unsur-unsurnya, sampai etika yang harus kita perhatikan. Intinya, komunikasi yang efektif itu butuh usaha dan latihan, tapi hasilnya bakal bikin hidup kamu lebih mudah dan menyenangkan!