Jelaskan pengertian qada dan qadar menurut bahasa dan istilah – Pernah nggak sih, kamu ngerasa kayak ada yang ngatur jalan hidupmu? Kalo lagi apes, pasti muncul pertanyaan, “Kenapa sih kok begini?” Nah, dalam Islam, ada konsep Qada dan Qadar yang mungkin bisa ngejawab pertanyaan itu. Qada dan Qadar, dua istilah yang mungkin terdengar asing, tapi sebenarnya punya makna yang dalam banget tentang ketetapan dan kehendak Allah.
Qada dan Qadar ini kayak dua sisi mata uang. Qada, ibaratnya, adalah ketetapan Allah yang udah tertulis sejak jaman azali, sedangkan Qadar, adalah kehendak Allah yang bisa berubah sesuai dengan pilihan kita. Jadi, meskipun hidup kita udah diatur, kita tetap punya peran aktif dalam menentukan jalan hidup kita.
Pengertian Qada dan Qadar dalam Bahasa Arab
Qada dan qadar adalah dua konsep penting dalam Islam yang seringkali dibahas bersamaan. Kedua konsep ini erat kaitannya dengan kehendak Allah SWT terhadap segala sesuatu yang terjadi di alam semesta. Namun, apa sebenarnya arti dari qada dan qadar? Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Pengertian Kata “Qada” dan “Qadar” dalam Bahasa Arab
Kata “qada” (قَضَى) dalam bahasa Arab memiliki arti “menetapkan” atau “menentukan”. Kata ini merujuk pada keputusan Allah SWT yang bersifat mutlak dan tidak dapat diubah. Sementara itu, kata “qadar” (قَدَر) memiliki arti “ukuran” atau “batas”. Kata ini merujuk pada takdir atau ketentuan Allah SWT yang telah ditetapkan bagi setiap makhluk-Nya.
Contoh penggunaan kata “qada” dan “qadar” dalam kalimat Arab:
- Qada Allah (قَضَى اللهُ) – Allah telah menetapkan.
- Qadar Allah (قَدَر اللهِ) – Takdir Allah.
Istilah-Istilah Terkait Qada dan Qadar dalam Bahasa Arab
Berikut beberapa istilah terkait qada dan qadar dalam bahasa Arab beserta artinya:
Istilah | Arti |
---|---|
Qada (قَضَى) | Menetapkan, menentukan |
Qadar (قَدَر) | Ukuran, batas, takdir |
Al-Qadar (القدر) | Takdir |
Al-Qada wa Al-Qadar (القضاء و القدر) | Qada dan qadar |
Al-Maktub (المكتوب) | Yang tertulis (dalam Lauh Mahfuz) |
Al-Mashyia (المشيئة) | Kehendak |
Al-Khatib (الخاطب) | Yang menentukan |
Al-Qadar al-Mubram (القدر المبرم) | Takdir yang pasti |
Al-Qadar al-Mukhtaar (القدر المختر) | Takdir yang dipilih |
Pengertian Qada dan Qadar dalam Istilah Agama
Qada dan qadar adalah dua konsep penting dalam Islam yang seringkali dibahas bersamaan. Keduanya berkaitan erat dengan kehendak Allah SWT, tetapi memiliki makna yang berbeda. Secara bahasa, qada berarti “keputusan” atau “ketetapan,” sedangkan qadar berarti “ukuran” atau “batas.” Dalam konteks agama Islam, qada dan qadar memiliki makna yang lebih luas dan mendalam.
Pengertian Qada dan Qadar dalam Istilah Agama Islam
Dalam istilah agama Islam, qada merujuk pada ketetapan Allah SWT yang bersifat mutlak dan tidak dapat diubah. Ini mencakup semua hal yang terjadi di alam semesta, termasuk kehidupan manusia. Qada Allah SWT mencakup segala sesuatu yang telah ditetapkan sejak azali, sebelum alam semesta diciptakan.
Qadar, di sisi lain, merujuk pada batas atau ukuran yang ditetapkan Allah SWT untuk setiap makhluk-Nya. Qadar ini mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan manusia, seperti umur, rezeki, jodoh, dan takdir. Qadar Allah SWT memberikan batasan bagi setiap makhluk-Nya agar tidak melampaui batas dan tetap dalam kehendak-Nya.
Perbedaan Qada dan Qadar dalam Konteks Agama Islam
Perbedaan utama antara qada dan qadar terletak pada sifatnya. Qada bersifat mutlak dan tidak dapat diubah, sedangkan qadar bersifat relatif dan dapat berubah. Qada merupakan ketetapan Allah SWT yang bersifat universal, berlaku untuk semua makhluk-Nya. Qadar, di sisi lain, bersifat individual, berlaku untuk setiap makhluk-Nya sesuai dengan batas yang telah ditetapkan.
Contohnya, qada Allah SWT adalah bahwa manusia akan mati. Ini adalah ketetapan mutlak yang tidak dapat diubah. Namun, qadar Allah SWT menentukan kapan dan bagaimana manusia akan mati. Ini adalah batas yang ditetapkan Allah SWT untuk setiap manusia. Qadar ini dapat berubah sesuai dengan amal dan perbuatan manusia.
Contoh Ilustrasi Perbedaan Qada dan Qadar dalam Kehidupan Sehari-hari
Bayangkan kamu sedang berjalan di jalan dan tiba-tiba hujan turun dengan deras. Qada Allah SWT adalah bahwa hujan akan turun di bumi. Ini adalah ketetapan mutlak yang tidak dapat diubah. Namun, qadar Allah SWT menentukan kapan dan di mana hujan akan turun. Dalam contoh ini, qadar Allah SWT adalah hujan turun saat kamu sedang berjalan di jalan. Ini adalah batas yang telah ditetapkan untukmu.
Jika kamu terlambat ke suatu tempat karena hujan, maka ini adalah akibat dari qadar Allah SWT. Namun, kamu tetap memiliki kebebasan untuk memilih bagaimana kamu akan menghadapi situasi ini. Kamu bisa menunggu hujan reda, mencari tempat berteduh, atau menggunakan payung. Ini adalah contoh bagaimana qadar Allah SWT memberikan batasan, tetapi manusia masih memiliki kebebasan untuk memilih.
Qada Sebagai Ketetapan Allah
Oke, jadi kita udah ngerti kalau Qada dan Qadar itu adalah dua hal yang berbeda, tapi saling berkaitan. Nah, sekarang kita mau bahas lebih dalam tentang Qada, yang merupakan ketetapan Allah SWT yang bersifat mutlak. Bayangin, Qada itu seperti skenario besar yang udah ditulis sama Allah SWT, dan kita semua adalah aktornya. Skripnya udah lengkap, detail, dan gak bisa diubah.
Qada Sebagai Ketetapan Allah yang Mutlak
Qada itu bukan sekedar rencana biasa, ya. Ini adalah ketetapan Allah SWT yang udah pasti dan gak bisa diganggu gugat. Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, baik yang kita suka maupun yang kita benci, udah ditetapkan sama Allah SWT.
Contoh Qada Allah SWT dalam Sejarah
Nah, biar makin jelas, coba deh kita lihat beberapa contoh Qada Allah SWT yang udah terjadi dalam sejarah.
- Kisah Nabi Musa AS dan kaumnya yang lari dari kejaran Fir’aun. Kejadian ini udah ditetapkan sama Allah SWT, bahkan sebelum Nabi Musa AS lahir. Bayangin, Allah SWT udah ngasih jalan keluar buat Nabi Musa AS dan kaumnya, yaitu dengan membelah laut Merah.
- Peristiwa Perang Badar yang dimenangkan oleh kaum muslimin. Meskipun jumlah mereka lebih sedikit, Allah SWT udah menetapkan kemenangan buat mereka.
- Kematian Nabi Muhammad SAW. Allah SWT udah menetapkan kapan dan bagaimana Nabi Muhammad SAW meninggal dunia.
Semua peristiwa ini, dan banyak lagi yang lainnya, adalah bukti nyata bahwa Allah SWT udah menetapkan semuanya. Kita gak bisa ngelawan ketetapan Allah SWT, karena Dia Maha Kuasa dan Maha Bijaksana.
“Dan tidaklah terjadi sesuatu melainkan dengan izin Allah.” (QS. As-Sajdah: 3)
Qadar Sebagai Kehendak Allah
Oke, jadi kita udah ngebahas pengertian qada dan qadar, kan? Sekarang kita bahas lebih dalam lagi tentang qadar sebagai kehendak Allah SWT. Tapi, perlu diingat, qadar ini bukan berarti Allah SWT secara langsung ngatur semua hal, kayak remote control gitu. Lebih tepatnya, qadar ini adalah kehendak Allah SWT yang sifatnya relatif, alias ada batasannya.
Perbedaan Qada dan Qadar dalam Konteks Kehendak Allah SWT
Qada dan qadar tuh sebenarnya beda, lho. Qada itu kayak garis besarnya, rencana Allah SWT yang udah pasti, sedangkan qadar itu lebih ke detailnya, jalan hidup yang Allah SWT tentuin buat kita. Qada itu kayak rencana besar, sedangkan qadar itu kayak detail implementasinya.
Misalnya, qada Allah SWT adalah kita semua pasti akan mati. Nah, qadarnya nih yang beda-beda, kapan, dimana, dan bagaimana kita mati. Ini tuh udah Allah SWT tentuin, tapi kita tetap punya peran dalam menentukan qadar kita sendiri, lho. Misalnya, kita bisa memilih gaya hidup sehat supaya umur kita panjang, atau bisa juga kita memilih untuk berbuat baik supaya mati dalam keadaan husnul khotimah.
Qadar Allah SWT tuh banyak banget contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Nih, beberapa contohnya:
- Kamu terlahir di keluarga yang kaya atau miskin, itu udah qadar Allah SWT. Tapi, kamu bisa milih buat berusaha dan kerja keras supaya hidup kamu lebih baik.
- Kamu bertemu jodohmu, itu juga udah qadar Allah SWT. Tapi, kamu bisa milih buat menjaga hubunganmu dan membangun rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah.
- Kamu mengalami musibah, itu juga udah qadar Allah SWT. Tapi, kamu bisa milih buat sabar dan ikhlas menerima cobaan itu, dan belajar dari pengalaman tersebut.
Nah, intinya, qadar Allah SWT tuh udah pasti, tapi kita masih punya peran dalam menentukan jalan hidup kita. Qadar Allah SWT ini sifatnya relatif, bukan mutlak. Jadi, kita gak boleh pasrah aja, tapi harus tetap berusaha dan berikhtiar untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Hubungan Qada dan Qadar dengan Kebebasan Manusia
Pernah gak sih kamu ngerasa kayak gini: “Kok hidup gue gini-gini aja ya? Apa semua udah ditakdirkan? Emang gue bebas ngapain aja?” Nah, pertanyaan ini sering muncul di benak kita ketika ngomongin tentang Qada dan Qadar. Dua konsep ini memang seringkali dianggap sebagai “takdir” yang udah pasti dan gak bisa diubah. Tapi, benarkah Qada dan Qadar ngehilangin kebebasan kita buat bertindak?
Qada dan Qadar Gak Ngehilangin Kebebasan Manusia
Qada dan Qadar itu kayak dua sisi mata uang. Qada itu “ketentuan Allah” yang udah ditetapkan, sedangkan Qadar itu “kejadian” yang terjadi sesuai dengan Qada. Intinya, Qada dan Qadar itu tentang rencana Allah yang udah pasti. Tapi, jangan salah paham dulu, Qada dan Qadar gak ngehilangin kebebasan manusia buat bertindak. Kok bisa?
Bayangin aja, kamu punya rencana mau jalan-jalan ke pantai. Nah, rencana ini udah kamu tetapkan (Qada) dan kamu juga udah beli tiket dan packing baju (Qadar). Tapi, di hari H, ternyata hujan deras banget. Apa kamu tetep jalan-jalan? Bisa jadi iya, bisa jadi enggak. Nah, di sini, kamu punya kebebasan buat milih. Jalan-jalan meskipun hujan, atau nunda perjalanan ke lain waktu. Begitu juga dalam hidup, Qada dan Qadar udah ditetapkan, tapi kita masih punya kebebasan buat milih dan bertindak sesuai dengan kehendak kita.
Contoh Ilustrasi Qada dan Qadar dengan Kebebasan Manusia
Bayangin kamu mau ikut ujian masuk universitas. Nah, kamu udah belajar keras selama berbulan-bulan (ikhtiar). Tapi, di hari ujian, kamu tiba-tiba sakit dan gak bisa ikut ujian. Nah, di sini, kamu mungkin ngerasa “Kok gue sakit pas ujian? Emang udah ditakdirkan?” Sebenarnya, sakit itu Qadar, tapi kamu tetap punya kebebasan buat milih. Kamu bisa nunda ujian, atau tetap ikut ujian meskipun sakit.
Contoh lain, kamu udah ngelamar kerja di beberapa perusahaan. Kamu udah ngelakuin semua prosesnya, interview, tes, dan lain sebagainya. Tapi, kamu ternyata gak diterima di semua perusahaan yang kamu lamar. Nah, di sini, kamu mungkin ngerasa “Kok gue gak diterima di mana-mana? Apa gue gak beruntung?” Sebenarnya, diterima kerja itu Qadar, tapi kamu tetap punya kebebasan buat milih. Kamu bisa nyerah dan gak ngelamar lagi, atau kamu bisa terus berusaha ngelamar ke perusahaan lain.
Konsep “Ikhtiar” dalam Qada dan Qadar
Nah, di sini peran “ikhtiar” jadi penting. Ikhtiar itu usaha dan upaya yang kita lakukan untuk mencapai tujuan. Dalam konteks Qada dan Qadar, ikhtiar itu penting banget buat kita ngerasa “bebas” dalam bertindak. Contohnya, kamu pengen jadi pengusaha sukses. Qada dan Qadar udah menetapkan jalan hidup kamu, tapi kamu punya kebebasan buat milih jalan yang kamu mau. Kamu bisa ikhtiar dengan belajar bisnis, cari modal, dan membangun usaha.
Meskipun Qada dan Qadar udah ditetapkan, kita gak boleh pasrah dan ngerasa “gak berguna”. Justru, kita harus terus berusaha dan ikhtiar buat mencapai tujuan kita. Ikhtiar itu menunjukkan kebebasan kita buat memilih jalan hidup kita sendiri, meskipun jalan hidup kita udah ditakdirkan oleh Allah.
Hikmah Dibalik Qada dan Qadar
Qada dan qadar, dua kata yang mungkin sering kita dengar, tapi apa sih sebenarnya makna di baliknya? Sederhananya, qada adalah ketetapan Allah SWT tentang segala sesuatu yang akan terjadi, sedangkan qadar adalah ukuran atau batas waktu terjadinya sesuatu. Tapi, di balik konsep yang mungkin terkesan ‘kepasrahan’ ini, ternyata ada banyak hikmah yang bisa kita petik, lho!
Memahami Hikmah Qada dan Qadar
Bayangin, hidup ini seperti jalan tol. Ada banyak jalur, ada banyak pilihan, tapi ujung-ujungnya kita semua menuju satu tujuan yang sama. Nah, qada dan qadar itu seperti peta jalan yang sudah ditentukan Allah SWT. Dia sudah menentukan jalur kita, kapan kita akan sampai, dan apa yang akan kita temui di sepanjang perjalanan.
Terkadang, kita merasa ‘kok jalannya kok begini ya?’ atau ‘kenapa aku harus ngalamin ini?’. Tapi, di balik setiap kejadian, ada hikmah yang tersembunyi. Allah SWT pasti punya rencana yang lebih baik untuk kita, meskipun kita belum bisa memahaminya sekarang.
Manfaat Memahami Qada dan Qadar
- Menumbuhkan Ketenangan Hati: Ketika kita yakin bahwa segala sesuatu sudah diatur oleh Allah SWT, kita akan lebih tenang menghadapi berbagai cobaan. Kita akan lebih mudah menerima kenyataan, dan tidak terlalu terpuruk dalam kesedihan.
- Meningkatkan Kesabaran: Memahami qada dan qadar juga membantu kita untuk lebih sabar dalam menghadapi segala sesuatu. Kita akan lebih mudah menerima takdir, dan tidak mudah mengeluh.
- Memperkuat Iman: Ketika kita yakin bahwa Allah SWT selalu bersama kita, dan bahwa segala sesuatu sudah diatur oleh-Nya, iman kita akan semakin kuat. Kita akan lebih percaya pada kekuatan Allah SWT, dan lebih optimis dalam menjalani hidup.
Contoh Penerapan Qada dan Qadar dalam Kehidupan
Contohnya, ketika kita mengalami kegagalan dalam bisnis. Mungkin kita merasa sedih dan kecewa, tapi di balik kegagalan itu, Allah SWT mungkin ingin kita belajar dari kesalahan dan menemukan jalan yang lebih baik.
Atau, ketika kita kehilangan orang yang kita cintai. Rasa kehilangan memang menyakitkan, tapi di balik itu, Allah SWT mungkin ingin kita lebih dekat dengan-Nya, dan belajar untuk lebih menghargai setiap momen yang kita lalui bersama orang-orang terkasih.
Qada dan qadar bukan hanya tentang ‘menerima apa adanya’. Tapi, juga tentang ‘mempersiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan’. Kita tetap harus berusaha dan berikhtiar, tapi dengan tetap berserah diri kepada Allah SWT.
Qada dan Qadar dalam Perspektif Fiqh
Penerapan Qada dan Qadar dalam Hukum Islam
Konsep qada dan qadar menjadi landasan penting dalam memahami berbagai hukum Islam. Qada, yang berarti ketetapan Allah SWT, mencakup segala sesuatu yang terjadi di alam semesta, sementara qadar, yang berarti takdir, merujuk pada bagian dari qada yang khusus ditujukan untuk manusia.
Qada dan Qadar dalam Perspektif Tasawuf: Jelaskan Pengertian Qada Dan Qadar Menurut Bahasa Dan Istilah
Qada dan qadar, dua konsep fundamental dalam Islam, seringkali dibahas dalam konteks fiqh dan hukum. Namun, dalam tasawuf, pemahaman tentang qada dan qadar memiliki nuansa yang lebih dalam dan berfokus pada aspek spiritual dan batiniah.
Pemahaman Qada dan Qadar dalam Tasawuf
Dalam tasawuf, qada dan qadar dipahami sebagai ketetapan Allah SWT yang mencakup segala sesuatu di alam semesta, termasuk kehidupan manusia. Namun, berbeda dengan pemahaman fiqh, tasawuf menekankan aspek kebebasan manusia dalam menghadapi qada dan qadar.
Tasawuf mengajarkan bahwa manusia memiliki peran aktif dalam menentukan takdirnya melalui usaha, niat, dan ikhtiar. Meskipun Allah SWT telah menetapkan segala sesuatu, manusia tetap memiliki kebebasan untuk memilih jalan hidupnya.
Konsep ini sering diilustrasikan melalui analogi seorang pengrajin yang telah menentukan bentuk dan bahan suatu benda. Meskipun pengrajin telah menetapkan bentuknya, manusia sebagai pembuat memiliki kebebasan untuk memilih warna, detail, dan ornamen yang akan menghiasi benda tersebut.
Perbedaan Pemahaman Qada dan Qadar dalam Tasawuf dan Fiqh
Perbedaan utama antara pemahaman qada dan qadar dalam tasawuf dan fiqh terletak pada fokus dan penekanan.
Qada dan qadar, dua konsep fundamental dalam Islam yang seringkali dimaknai sebagai takdir. Qada merujuk pada keputusan Allah SWT, sedangkan qadar adalah penetapan Allah SWT atas segala sesuatu. Konsep ini erat kaitannya dengan perilaku manusia, termasuk perilaku menyimpang yang dikaji dalam pengertian kriminologi menurut para ahli.
Kriminologi sendiri mempelajari kejahatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, termasuk aspek sosiologis, psikologis, dan bahkan teologis. Memahami qada dan qadar dapat membantu kita merenungkan hubungan antara kehendak Allah SWT dan kebebasan manusia dalam menjalani hidup, termasuk dalam menghadapi perilaku menyimpang dan kejahatan.
- Fiqh lebih fokus pada aspek hukum dan kewajiban manusia dalam menghadapi qada dan qadar. Fiqh menekankan pada penerimaan dan kepasrahan terhadap takdir Allah SWT, serta perlunya berusaha dan berikhtiar dalam rangka meraih kebaikan.
- Tasawuf lebih menekankan pada aspek spiritual dan batiniah. Tasawuf mendorong manusia untuk memahami qada dan qadar sebagai bentuk kasih sayang dan rahmat Allah SWT, serta mendorong mereka untuk merenungkan makna di balik setiap kejadian dalam hidup.
Contoh Ajaran Tasawuf yang Berkaitan dengan Qada dan Qadar
Berikut adalah beberapa contoh ajaran tasawuf yang berkaitan dengan qada dan qadar:
- “Tawakkal”, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT dengan keyakinan bahwa segala sesuatu telah diatur oleh-Nya.
- “Ridha”, yaitu menerima dengan lapang dada segala sesuatu yang terjadi, baik suka maupun duka, karena yakin bahwa semua itu merupakan bagian dari rencana Allah SWT.
- “Sabar”, yaitu menahan diri dan tidak mengeluh dalam menghadapi cobaan, karena yakin bahwa Allah SWT akan memberikan jalan keluar yang terbaik.
Qada dan Qadar dalam Kehidupan Sehari-hari
Qada dan qadar, dua konsep fundamental dalam Islam, seringkali dikaitkan dengan takdir dan ketetapan Allah SWT. Namun, memahami qada dan qadar bukan sekadar pasrah pada nasib. Justru, konsep ini memberikan panduan untuk menjalani hidup dengan penuh makna dan ketenangan.
Penerapan Qada dan Qadar dalam Kehidupan Sehari-hari
Konsep qada dan qadar bisa diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Bayangkan, kamu punya rencana besar untuk liburan, tapi tiba-tiba ada halangan tak terduga. Di sini, kamu perlu memahami bahwa Allah SWT punya rencana lain yang mungkin lebih baik. Kekecewaan memang ada, tapi dengan memahami qada dan qadar, kamu bisa mencari hikmah di balik kejadian tersebut.
Contoh Penerapan Qada dan Qadar
- Kehilangan Pekerjaan: Ketika kehilangan pekerjaan, mudah merasa kecewa dan putus asa. Namun, dengan memahami qada dan qadar, kamu bisa melihatnya sebagai kesempatan untuk mencari pekerjaan yang lebih baik atau memulai bisnis sendiri. Ini adalah contoh bagaimana qada dan qadar bisa mendorongmu untuk berikhtiar dan mencari peluang baru.
- Kegagalan Ujian: Kegagalan ujian bisa membuatmu merasa frustrasi. Namun, dengan memahami qada dan qadar, kamu bisa mencari hikmah di balik kegagalan tersebut. Mungkin kamu belum siap, atau Allah SWT menghendaki kamu untuk mempelajari materi lebih dalam. Kegagalan ini bisa menjadi motivasi untuk belajar lebih giat dan mencapai hasil yang lebih baik di masa depan.
- Sakit Menyerang: Ketika sakit menyerang, mudah merasa terpuruk. Namun, dengan memahami qada dan qadar, kamu bisa melihat sakit sebagai ujian dan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kamu bisa bersabar, berdoa, dan mencari pengobatan dengan penuh optimis.
Panduan Praktis Menerapkan Qada dan Qadar
- Berikhtiar dengan Semaksimal Mungkin: Qada dan qadar bukan berarti pasrah tanpa berusaha. Justru, kamu diwajibkan untuk berikhtiar semaksimal mungkin dalam segala hal. Rencanakan, kerjakan, dan berusaha dengan sungguh-sungguh.
- Bersabar dalam Menghadapi Cobaan: Kehidupan pasti dipenuhi dengan cobaan. Dengan memahami qada dan qadar, kamu bisa bersabar dalam menghadapi cobaan tersebut. Ingatlah bahwa setiap cobaan pasti ada hikmahnya.
- Selalu Berdoa dan Bersyukur: Berdoalah kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan dan petunjuk dalam menjalani hidup. Bersyukurlah atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan, baik nikmat besar maupun nikmat kecil.
- Tetap Berpikir Positif: Qada dan qadar mengajarkan kita untuk melihat segala sesuatu dari sisi positif. Dengan berpikir positif, kamu akan lebih mudah menerima dan menjalani segala kejadian yang terjadi dalam hidup.
Pemungkas
Memahami konsep Qada dan Qadar bukan berarti pasrah dan nyerah sama keadaan. Justru, kita bisa belajar lebih sabar dan ikhlas dalam menghadapi cobaan. Karena, setiap kejadian, baik senang maupun susah, pasti ada hikmah di baliknya. Qada dan Qadar juga ngajarin kita untuk selalu berusaha dan berdoa, karena Allah pasti akan memberikan jalan keluar dan keberkahan bagi setiap hamba-Nya yang ikhlas dan sabar.