Pengertian masalah sosial menurut soerjono soekanto – Pernah ngerasain nggak sih, ada hal-hal di sekitar kita yang bikin nggak nyaman, kayak rasa nggak adil, kemiskinan, atau kriminalitas? Nah, itu dia yang namanya masalah sosial. Tapi, masalah sosial bukan sekadar hal yang mengganggu, lho. Ada definisi dan ciri-ciri khusus yang bikin masalah ini jadi topik serius yang perlu dibahas.
Salah satu tokoh yang punya pandangan menarik tentang masalah sosial adalah Soerjono Soekanto. Sosiolog ternama ini punya definisi dan teori yang bisa membantu kita memahami lebih dalam tentang masalah sosial, penyebabnya, dan bagaimana kita bisa mengatasinya. Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Pengertian Masalah Sosial: Pengertian Masalah Sosial Menurut Soerjono Soekanto
Pernah gak sih kamu ngerasa ada sesuatu yang gak beres di sekitar kamu? Misalnya, banyaknya orang miskin di jalanan, kriminalitas yang makin marak, atau rusaknya lingkungan? Nah, hal-hal kayak gitu disebut sebagai masalah sosial. Tapi, masalah sosial itu bukan cuma soal perasaan, lho. Ada definisi ilmiahnya yang diungkapkan oleh para ahli sosiologi, salah satunya adalah Soerjono Soekanto.
Soerjono Soekanto mendefinisikan masalah sosial sebagai suatu keadaan di mana nilai-nilai sosial yang berlaku di suatu masyarakat terancam atau terganggu. Nah, bicara soal nilai-nilai sosial, tentu kita gak bisa lepas dari konsep peradaban. Peradaban, yang diartikan sebagai tahap perkembangan budaya manusia, bisa dilihat dari berbagai sudut pandang.
Pengertian peradaban menurut para ahli pun beragam, tapi intinya adalah bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan dan membangun sistem sosialnya. Nah, masalah sosial muncul ketika interaksi tersebut menghasilkan konflik atau ketidakseimbangan dalam sistem sosial yang telah dibangun.
Definisi Masalah Sosial Menurut Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto, seorang sosiolog ternama, punya pandangan unik tentang masalah sosial. Menurut beliau, masalah sosial itu bukan sekadar sesuatu yang mengganggu, tapi sesuatu yang merugikan dan menyimpang dari nilai-nilai sosial yang berlaku. Kayak, kalau ada orang yang ngelakuin kejahatan, itu berarti dia menyimpang dari nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat, kan? Dan kejahatan itu juga merugikan orang lain, baik secara materi maupun mental.
Contoh Masalah Sosial
Contoh masalah sosial yang relevan dengan definisi Soerjono Soekanto banyak banget, nih. Misalnya, kemiskinan. Kemiskinan merugikan orang miskin karena mereka gak bisa memenuhi kebutuhan dasar, dan juga menyimpang dari nilai-nilai sosial yang menghargai keadilan dan kesejahteraan. Contoh lainnya, pengangguran. Pengangguran merugikan karena orang yang menganggur gak bisa menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan, dan juga menyimpang dari nilai-nilai sosial yang menghargai kerja keras dan produktivitas.
Perbandingan Definisi Masalah Sosial
Selain definisi Soerjono Soekanto, ada banyak definisi masalah sosial dari sumber lain. Berikut ini tabel perbandingannya:
Definisi | Sumber |
---|---|
Masalah sosial adalah kondisi atau situasi yang menyimpang dari norma-norma sosial yang berlaku dan dianggap merugikan bagi masyarakat. | Soerjono Soekanto |
Masalah sosial adalah kondisi yang mengancam nilai-nilai sosial, stabilitas, dan kesejahteraan masyarakat. | Anthony Giddens |
Masalah sosial adalah kondisi yang menimbulkan konflik, ketegangan, dan ketidakharmonisan dalam masyarakat. | Robert Merton |
Ciri-ciri Masalah Sosial
Masalah sosial adalah masalah yang dialami oleh banyak orang di suatu masyarakat dan dianggap mengganggu kesejahteraan umum. Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dari masalah pribadi. Ciri-ciri ini membantu kita memahami mengapa masalah tertentu dianggap sebagai masalah sosial dan bukan sekadar masalah individu.
Soerjono Soekanto mengemukakan beberapa ciri masalah sosial yang perlu diperhatikan. Ciri-ciri ini penting untuk memahami esensi masalah sosial dan membedakannya dari masalah pribadi.
- Bersifat kolektif: Masalah sosial melibatkan banyak orang dan tidak hanya terbatas pada satu orang. Contohnya, pengangguran, kemiskinan, dan kriminalitas adalah masalah yang dialami oleh banyak orang di suatu masyarakat.
- Bersifat meluas: Masalah sosial tidak hanya terjadi di satu tempat, tetapi menyebar di berbagai wilayah. Contohnya, polusi udara, perubahan iklim, dan perdagangan narkoba adalah masalah yang terjadi di berbagai negara.
- Bersifat kronis: Masalah sosial cenderung berlangsung lama dan sulit diatasi. Contohnya, konflik sosial, korupsi, dan kesenjangan sosial adalah masalah yang sudah ada sejak lama dan masih terus terjadi.
- Bersifat kompleks: Masalah sosial memiliki banyak faktor penyebab dan saling terkait satu sama lain. Contohnya, kemiskinan dapat menyebabkan kriminalitas, pengangguran, dan pendidikan rendah.
- Bersifat merugikan: Masalah sosial dapat menyebabkan kerugian bagi individu, masyarakat, dan negara. Contohnya, kekerasan, narkoba, dan korupsi dapat menyebabkan hilangnya nyawa, kerusakan harta benda, dan penurunan kualitas hidup.
- Bersifat mengganggu ketertiban: Masalah sosial dapat mengganggu ketertiban dan stabilitas masyarakat. Contohnya, demonstrasi, kerusuhan, dan konflik sosial dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan mengancam keamanan.
Faktor Penyebab Masalah Sosial
Nah, kalau udah paham definisi masalah sosial menurut Soerjono Soekanto, kita lanjut ke faktor-faktor yang bikin masalah sosial ini muncul. Kayak gimana sih masalah sosial bisa terjadi? Soerjono Soekanto punya teori yang bisa kita pelajari buat ngerti lebih dalam.
Faktor Penyebab Masalah Sosial Menurut Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto ngebagi faktor penyebab masalah sosial jadi beberapa kategori. Dia bilang, masalah sosial nggak muncul begitu aja, tapi ada faktor-faktor yang ngebikin masalah ini muncul.
Faktor | Contoh |
---|---|
Faktor Ekonomi | Misalnya, kemiskinan yang ekstrem bisa memicu munculnya masalah sosial seperti kriminalitas, prostitusi, dan perdagangan manusia. Orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan mungkin terpaksa melakukan tindakan ilegal demi memenuhi kebutuhan hidup. |
Faktor Politik | Contohnya, ketidakstabilan politik atau pemerintahan yang korup bisa ngebikin munculnya konflik sosial, kekerasan, dan demonstrasi. Ketika rakyat nggak percaya sama pemerintah, bisa memicu ketidakpuasan dan rasa frustrasi yang berujung pada masalah sosial. |
Faktor Budaya | Faktor budaya juga punya pengaruh yang besar. Misalnya, budaya individualisme yang berlebihan bisa memicu munculnya masalah sosial seperti egoisme, kurangnya rasa peduli terhadap orang lain, dan hilangnya nilai-nilai sosial. |
Faktor Sosial | Ketimpangan sosial, seperti kesenjangan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, bisa memicu masalah sosial seperti diskriminasi, kemarahan, dan rasa ketidakadilan. Misalnya, kesenjangan pendidikan yang lebar bisa bikin munculnya masalah sosial seperti kesulitan mendapatkan pekerjaan dan akses ke pendidikan yang berkualitas. |
Faktor Psikologis | Faktor psikologis juga penting, lho. Misalnya, gangguan jiwa atau kepribadian yang tidak stabil bisa memicu munculnya masalah sosial seperti kekerasan, pelecehan, dan penyalahgunaan narkoba. |
Faktor Demografis | Perubahan demografi, seperti pertumbuhan penduduk yang cepat, urbanisasi, dan migrasi, juga bisa ngebikin munculnya masalah sosial. Misalnya, pertumbuhan penduduk yang cepat bisa ngebikin munculnya masalah seperti kekurangan lapangan pekerjaan, kekurangan perumahan, dan kesulitan akses ke layanan kesehatan. |
Ringkasan Penutup
Masalah sosial memang kompleks dan nggak mudah diatasi. Tapi, dengan memahami definisi dan teori Soerjono Soekanto, kita bisa punya pandangan yang lebih jernih dan realistis. Ingat, mengatasi masalah sosial bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tanggung jawab kita semua. Yuk, mulai dari diri sendiri untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan adil!