Zakat: Pengertian Menurut Bahasa dan Istilah

Jelaskan pengertian zakat menurut bahasa dan istilah – Pernah dengar istilah “zakat”? Zakat, selain menjadi salah satu rukun Islam, ternyata punya makna yang dalam, lho! Zakat, dalam bahasa Arab, memiliki arti “bersih” atau “suci.” Nah, dalam Islam, zakat diartikan sebagai bentuk penyucian harta dan jiwa, yang dilakukan dengan cara mengeluarkan sebagian harta untuk membantu orang lain.

Zakat bukan sekadar kewajiban, tapi juga sebuah proses yang mendekatkan kita pada Allah SWT. Dengan mengeluarkan zakat, kita membersihkan harta kita dari sifat kikir dan kesombongan. Zakat juga membantu kita untuk lebih peka terhadap kebutuhan orang lain dan berbagi rezeki dengan mereka yang membutuhkan.

Pengertian Zakat Menurut Bahasa

Jelaskan pengertian zakat menurut bahasa dan istilah
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syaratnya. Zakat memiliki makna yang luas, tidak hanya sebatas kewajiban finansial, tetapi juga memiliki nilai spiritual dan sosial yang penting.

Arti Kata “Zakat” dalam Bahasa Arab

Kata “zakat” berasal dari bahasa Arab, yang memiliki arti “bersih”, “suci”, “tumbuh”, “berkembang”, dan “berkah”. Dalam konteks agama, “zakat” merujuk pada harta yang disisihkan untuk membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir dan egois.

Contoh Kalimat dalam Bahasa Arab yang Menggunakan Kata “Zakat”

Contoh kalimat dalam bahasa Arab yang menggunakan kata “zakat” adalah:

“أَفْرَغَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ مَالِهِ الزَّكَاةَ.”

Kalimat tersebut artinya: “Rasulullah SAW mengeluarkan zakat dari hartanya.”

Makna Kata “Zakat” Berdasarkan Kamus Bahasa Arab

Kamus bahasa Arab menjelaskan bahwa kata “zakat” memiliki beberapa makna, antara lain:

  • Bersih dan suci
  • Tumbuh dan berkembang
  • Berkah dan kebaikan
  • Harta yang disisihkan untuk membersihkan jiwa dan harta

Dari berbagai makna tersebut, dapat disimpulkan bahwa zakat merupakan bentuk ibadah yang bertujuan untuk membersihkan jiwa dan harta, serta meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial.

Pengertian Zakat Menurut Istilah

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat. Nah, untuk memahami lebih dalam tentang zakat, kita perlu mengetahui pengertiannya menurut istilah.

Definisi Zakat Menurut Para Ulama

Para ulama telah mendefinisikan zakat dengan berbagai macam kalimat, namun maknanya pada dasarnya sama. Berikut beberapa definisi zakat menurut para ulama:

  • Imam Syafi’i mendefinisikan zakat sebagai: “Harta yang dikeluarkan dari harta yang wajib dikeluarkan untuk membersihkan harta dan jiwa”.
  • Imam Malik mendefinisikan zakat sebagai: “Harta yang dikeluarkan dari harta yang wajib dikeluarkan untuk membersihkan harta dan jiwa, serta untuk menambah harta”.
  • Imam Abu Hanifah mendefinisikan zakat sebagai: “Harta yang dikeluarkan dari harta yang wajib dikeluarkan untuk membersihkan harta dan jiwa, serta untuk menunaikan hak Allah”.

Contoh Definisi Zakat dari Berbagai Sumber

Selain dari definisi para ulama, kita juga bisa menemukan definisi zakat dari berbagai sumber lain. Berikut beberapa contohnya:

  • Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan zakat sebagai: “Sumbangan wajib yang dikeluarkan oleh umat Islam untuk fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan”.
  • Ensiklopedi Islam mendefinisikan zakat sebagai: “Salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat, berupa harta tertentu yang dikeluarkan untuk membantu fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan”.

Perbandingan Definisi Zakat dari Berbagai Sumber

Berikut tabel perbandingan definisi zakat dari berbagai sumber:

Sumber Definisi Zakat
Imam Syafi’i Harta yang dikeluarkan dari harta yang wajib dikeluarkan untuk membersihkan harta dan jiwa
Imam Malik Harta yang dikeluarkan dari harta yang wajib dikeluarkan untuk membersihkan harta dan jiwa, serta untuk menambah harta
Imam Abu Hanifah Harta yang dikeluarkan dari harta yang wajib dikeluarkan untuk membersihkan harta dan jiwa, serta untuk menunaikan hak Allah
KBBI Sumbangan wajib yang dikeluarkan oleh umat Islam untuk fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan
Ensiklopedi Islam Salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat, berupa harta tertentu yang dikeluarkan untuk membantu fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan

Rukun Zakat: Jelaskan Pengertian Zakat Menurut Bahasa Dan Istilah

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh setiap muslim yang telah mencapai syarat-syaratnya. Zakat merupakan bentuk ibadah yang menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Selain itu, zakat juga berfungsi untuk membersihkan harta dan menumbuhkan rasa empati terhadap sesama.

Zakat memiliki beberapa rukun yang harus dipenuhi agar zakat yang dikeluarkan sah dan diterima di sisi Allah SWT. Rukun zakat ini merupakan dasar yang harus dipahami agar kita bisa menjalankan kewajiban zakat dengan benar dan mendapatkan pahala yang maksimal.

Pengertian Rukun Zakat

Rukun zakat adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi agar zakat yang dikeluarkan sah dan diterima di sisi Allah SWT. Tanpa memenuhi semua rukun zakat, maka zakat yang dikeluarkan tidak sah dan tidak dianggap sebagai bentuk ibadah yang diterima Allah SWT.

Rukun Zakat

Ada 5 rukun zakat yang harus dipenuhi, yaitu:

  • Harta yang dizakati: Harta yang dizakati adalah harta yang telah mencapai nisab dan telah haul. Nisab adalah batas minimal harta yang wajib dizakati. Misalnya, nisab untuk zakat emas adalah 85 gram, sedangkan nisab untuk zakat perak adalah 595 gram. Haul adalah jangka waktu tertentu yang harus dipenuhi sebelum harta tersebut wajib dizakati. Misalnya, haul untuk zakat emas dan perak adalah satu tahun.
  • Orang yang berhak menerima zakat: Zakat hanya boleh diberikan kepada 8 golongan penerima zakat yang telah ditetapkan dalam Al-Quran. Golongan tersebut yaitu:
    • Fakir: Orang yang benar-benar miskin dan tidak memiliki harta sama sekali.
    • Miskin: Orang yang memiliki harta tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
    • Amil: Orang yang bertugas mengelola dan mendistribusikan zakat.
    • Muallaf: Orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk bertahan hidup.
    • Riba’ al-Gharim: Orang yang terlilit hutang dan tidak mampu melunasinya.
    • Fi Sabilillah: Orang yang berjuang di jalan Allah SWT, seperti para pejuang Islam dan dai.
    • Ibnu Sabil: Orang yang sedang dalam perjalanan dan kehabisan bekal.
    • Membebaskan budak: Orang yang menebus budak agar bisa mendapatkan kebebasan.
  • Niat: Niat adalah tekad dalam hati untuk mengeluarkan zakat. Niat harus dilakukan sebelum mengeluarkan zakat. Niat mengeluarkan zakat merupakan rukun yang sangat penting, karena niat merupakan dasar dari setiap ibadah. Niat harus disertai dengan keyakinan bahwa kita sedang beribadah kepada Allah SWT.
  • Waktunya: Waktu mengeluarkan zakat adalah setelah harta mencapai haul, yaitu satu tahun penuh. Waktu mengeluarkan zakat tidak harus tepat di akhir tahun, tetapi bisa dikeluarkan kapan saja setelah harta mencapai haul. Namun, sebaiknya zakat dikeluarkan sebelum datangnya bulan Ramadan.
  • Cara mengeluarkan zakat: Cara mengeluarkan zakat bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan menyerahkan langsung kepada penerima zakat, melalui lembaga amil zakat, atau dengan mentransfer melalui rekening bank. Cara mengeluarkan zakat yang paling dianjurkan adalah dengan menyerahkan langsung kepada penerima zakat, karena hal ini dapat menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama.

Tabel Rukun Zakat, Jelaskan pengertian zakat menurut bahasa dan istilah

Rukun Zakat Penjelasan
Harta yang dizakati Harta yang telah mencapai nisab dan telah haul.
Orang yang berhak menerima zakat 8 golongan penerima zakat yang telah ditetapkan dalam Al-Quran.
Niat Tekad dalam hati untuk mengeluarkan zakat.
Waktunya Setelah harta mencapai haul, yaitu satu tahun penuh.
Cara mengeluarkan zakat Dilakukan dengan berbagai cara, seperti menyerahkan langsung, melalui lembaga amil zakat, atau mentransfer melalui rekening bank.

Jenis-jenis Zakat

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan bagi setiap muslim yang memenuhi syarat. Selain sebagai bentuk ibadah, zakat juga merupakan salah satu pilar penting dalam membangun kesejahteraan sosial. Tapi, kamu tahu nggak sih kalau zakat itu nggak cuma satu jenis? Ada beberapa jenis zakat yang wajib kamu ketahui, lho. Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Zakat Mal

Zakat mal adalah zakat yang dikenakan atas harta benda yang dimiliki oleh seorang muslim. Harta benda yang dikenai zakat mal meliputi:

  • Emas dan perak
  • Uang tunai
  • Perdagangan
  • Ternak
  • Hasil pertanian
  • Tambang

Zakat mal dibayarkan dengan persentase tertentu berdasarkan jenis harta dan masa kepemilikannya. Contohnya, zakat emas dan perak dibayarkan 2,5% dari nilai harta setelah mencapai nisab (batas minimal harta yang wajib dizakati). Nisab untuk emas adalah 85 gram dan perak 595 gram.

Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang dibayarkan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Zakat ini wajib dibayarkan oleh setiap muslim, baik kaya maupun miskin, yang memiliki makanan pokok untuk dirinya dan keluarganya selama bulan Ramadan. Zakat fitrah ini ditujukan untuk membersihkan diri dari dosa dan kekurangan selama bulan Ramadan.

Besarnya zakat fitrah adalah 1 sha’ (sekitar 2,5 kg) makanan pokok, seperti beras, gandum, atau kurma. Contohnya, di Indonesia, zakat fitrah umumnya dibayarkan dengan beras seberat 2,5 kg atau setara dengan uang tunai.

Zakat Profesi

Zakat profesi adalah zakat yang dibayarkan dari penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan atau profesi. Zakat ini wajib dibayarkan jika penghasilan tersebut sudah mencapai nisab dan telah melewati masa haul (setahun).

Besarnya zakat profesi adalah 2,5% dari penghasilan bersih setelah dikurangi kebutuhan pokok. Contohnya, seorang karyawan yang memiliki penghasilan bersih Rp 5 juta per bulan, maka zakat profesinya adalah Rp 125.000 per bulan.

Zakat Perniagaan

Zakat perniagaan adalah zakat yang dibayarkan atas keuntungan yang diperoleh dari kegiatan perdagangan. Zakat ini dibayarkan dengan persentase tertentu berdasarkan jenis barang dagangan dan masa kepemilikannya.

Zakat, dalam bahasa Arab, berarti ‘bersih’ atau ‘suci’. Secara istilah, zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam untuk membersihkan harta yang telah mencapai nisab (batas minimal) dan telah mencapai haul (satu tahun) dengan cara dikeluarkan sebagiannya untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya.

Nah, kalau kamu penasaran dengan pengertian hadits, kamu bisa baca penjelasannya di sini. Nah, zakat ini sendiri juga memiliki dasar hukum yang kuat, yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Dengan memahami zakat, kita bisa membersihkan harta dan jiwa kita, sekaligus membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan.

Contohnya, jika seorang pedagang memiliki barang dagangan senilai Rp 10 juta dan keuntungannya sebesar Rp 2 juta, maka zakat perniagaannya adalah 2,5% dari Rp 2 juta, yaitu Rp 50.000.

Hikmah Zakat

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang telah mencapai nisab dan haul. Zakat bukan sekadar kewajiban, tapi juga memiliki hikmah atau manfaat yang luar biasa, baik bagi individu, masyarakat, maupun negara.

Hikmah Zakat Bagi Individu

Bagi individu, menunaikan zakat memberikan banyak manfaat, antara lain:

  • Menumbuhkan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan. Dengan mengeluarkan sebagian harta untuk membantu orang lain, kita diajarkan untuk tidak serakah dan selalu bersyukur atas apa yang kita miliki.
  • Menyucikan harta dan jiwa. Zakat membersihkan harta dari sifat kikir dan keserakahan, serta membersihkan jiwa dari sifat egois dan mementingkan diri sendiri.
  • Memperoleh keberkahan dalam harta. Zakat diibaratkan sebagai pupuk yang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Dengan mengeluarkan sebagian harta, kita berharap Allah SWT akan melipatgandakan rezeki kita.
  • Menjadi bukti keimanan dan ketakwaan. Zakat merupakan salah satu bukti nyata keimanan dan ketakwaan seseorang terhadap Allah SWT. Dengan menunaikan zakat, kita menunjukkan bahwa kita percaya dan taat kepada perintah-Nya.
  • Menjadi jalan menuju surga. Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi)

Hikmah Zakat Bagi Masyarakat

Zakat memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera. Berikut adalah beberapa hikmah zakat bagi masyarakat:

  • Menyelesaikan masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial. Zakat dapat membantu meringankan beban hidup masyarakat miskin dan membutuhkan, sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan dan kesenjangan sosial.
  • Memperkuat persatuan dan kesatuan. Zakat dapat mempererat tali silaturahmi antar anggota masyarakat, karena zakat dapat menjembatani kesenjangan ekonomi dan sosial.
  • Meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup. Zakat dapat digunakan untuk membangun infrastruktur, meningkatkan kualitas pendidikan, dan mengembangkan ekonomi masyarakat.
  • Menciptakan rasa aman dan tenteram. Zakat dapat membantu menciptakan rasa aman dan tenteram dalam masyarakat, karena dengan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat, maka akan tercipta stabilitas dan keamanan.

Hikmah Zakat Bagi Negara

Zakat juga memiliki manfaat yang besar bagi negara, yaitu:

  • Memperkuat perekonomian negara. Zakat dapat digunakan untuk membangun infrastruktur, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan mengembangkan sektor-sektor ekonomi yang strategis.
  • Menghilangkan kemiskinan dan pengangguran. Zakat dapat digunakan untuk membantu masyarakat miskin dan membutuhkan, sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran.
  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Zakat dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan perumahan.
  • Menciptakan stabilitas politik dan keamanan. Zakat dapat membantu menciptakan rasa aman dan tenteram dalam masyarakat, sehingga dapat menciptakan stabilitas politik dan keamanan.

Cara Menunaikan Zakat

Zakat adalah rukun Islam yang ke-4, di mana setiap muslim yang telah mencapai nisab (batas minimal harta) wajib mengeluarkan sebagian hartanya untuk disalurkan kepada golongan yang berhak menerimanya. Nah, setelah memahami pengertian zakat dan mengetahui jenis-jenisnya, sekarang saatnya kita bahas cara menunaikan zakat.

Prosedur Menunaikan Zakat

Menunaikan zakat bukan sekadar memberikan uang ke orang miskin, lho. Ada prosedur yang harus dilalui agar zakat yang dikeluarkan sah dan bermanfaat.

  1. Menentukan Jenis Zakat: Langkah pertama adalah menentukan jenis zakat yang akan dikeluarkan. Apakah zakat fitrah, zakat maal, zakat perdagangan, atau zakat lainnya? Jenis zakat ini menentukan cara perhitungan dan penerima zakat.
  2. Menghitung Nisab dan Zakat: Setelah mengetahui jenis zakat, selanjutnya adalah menghitung nisab dan jumlah zakat yang harus dikeluarkan. Nisab adalah batas minimal harta yang wajib dizakati. Perhitungan nisab dan zakat disesuaikan dengan jenis zakat yang dikeluarkan.
  3. Menentukan Waktu Pelaksanaan: Waktu pelaksanaaan zakat juga perlu diperhatikan. Misalnya, zakat fitrah wajib dikeluarkan sebelum sholat Idul Fitri, sedangkan zakat maal bisa dikeluarkan kapan saja setelah mencapai nisab.
  4. Menentukan Penerima Zakat: Zakat harus disalurkan kepada golongan yang berhak menerimanya, yaitu 8 asnaf. Asnaf ini meliputi fakir, miskin, amil, muallaf, hamba sahaya, gharim, fisabilillah, dan ibnu sabil.
  5. Menyalurkan Zakat: Setelah semua tahapan di atas terpenuhi, zakat dapat disalurkan kepada penerima yang berhak. Zakat bisa disalurkan melalui lembaga amil zakat terpercaya atau langsung kepada penerima.

Contoh Cara Menunaikan Zakat

Misalnya, kamu memiliki emas batangan seberat 85 gram. Nah, emas batangan ini termasuk dalam kategori zakat maal. Nisab zakat maal untuk emas adalah 85 gram. Karena kamu memiliki emas lebih dari 85 gram, maka kamu wajib mengeluarkan zakat. Jumlah zakat yang harus dikeluarkan adalah 2,5% dari total harta emasmu, yaitu 2,125 gram. Kamu bisa menyalurkan zakat emas ini melalui lembaga amil zakat terpercaya atau langsung kepada penerima yang berhak.

Alur Penunaian Zakat

Untuk lebih memahami alur penunaian zakat, berikut flowchart-nya:

Flowchart Alur Penunaian Zakat

Manfaat Zakat

Zakat, selain menjadi rukun Islam, ternyata punya banyak manfaat, lho! Enggak cuma buat kamu yang berzakat, tapi juga buat orang lain dan bahkan perekonomian negara. Zakat bisa jadi solusi buat berbagai masalah sosial dan ekonomi. Penasaran apa aja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!

Manfaat Zakat bagi Perekonomian

Zakat, yang diambil dari harta yang sudah mencapai nisab, punya peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Bayangin, uang zakat yang terkumpul, bisa dikelola dan disalurkan ke berbagai sektor ekonomi. Misalnya, untuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bisa membuka lapangan kerja baru.

  • Meningkatkan Pendapatan Masyarakat: Zakat yang disalurkan ke usaha kecil bisa membantu meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan modal dari zakat, para pengusaha bisa mengembangkan bisnisnya dan membuka peluang kerja baru.
  • Mendorong Investasi: Dana zakat bisa digunakan untuk investasi di sektor produktif. Misalnya, membangun infrastruktur atau mengembangkan teknologi. Ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru.
  • Mencegah Kemiskinan: Zakat bisa membantu mencegah kemiskinan dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Uang zakat bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
  • Menciptakan Kesetaraan Ekonomi: Zakat membantu mendistribusikan kekayaan secara merata. Dengan adanya zakat, harta yang terkonsentrasi di tangan orang kaya bisa dialirkan ke orang miskin dan menciptakan kesetaraan ekonomi.

Manfaat Zakat bagi Sosial Kemasyarakatan

Zakat juga punya dampak positif bagi sosial kemasyarakatan. Bayangin, zakat bisa membantu membangun rasa solidaritas dan kepedulian antar sesama. Zakat juga bisa membantu mengatasi berbagai masalah sosial yang ada di masyarakat.

  • Meningkatkan Rasa Solidaritas: Zakat bisa membantu membangun rasa solidaritas dan kepedulian antar sesama. Dengan membayar zakat, kita menunjukkan kepedulian terhadap saudara-saudara kita yang membutuhkan.
  • Memperkuat Jalinan Sosial: Zakat bisa memperkuat jalinan sosial antar anggota masyarakat. Zakat bisa menjadi jembatan penghubung antara orang kaya dan orang miskin, sehingga tercipta rasa saling peduli dan saling membantu.
  • Menciptakan Keadilan Sosial: Zakat membantu menciptakan keadilan sosial dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Zakat bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
  • Menghilangkan Kemiskinan: Zakat bisa membantu menghilangkan kemiskinan dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Zakat bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

Manfaat Zakat bagi Keagamaan

Zakat, sebagai salah satu rukun Islam, punya manfaat yang besar bagi spiritualitas kita. Zakat bisa membantu kita mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan pahala. Zakat juga bisa membantu kita membersihkan harta dan jiwa kita.

  • Mendekatkan Diri kepada Allah SWT: Zakat adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan membayar zakat, kita menunjukkan ketaatan dan kepatuhan kita kepada Allah SWT.
  • Menyucikan Harta: Zakat bisa membantu menyucikan harta kita dari sifat kikir dan bakhil. Dengan mengeluarkan sebagian harta kita untuk membantu orang lain, kita bisa membersihkan hati dan jiwa kita.
  • Meningkatkan Ketakwaan: Zakat bisa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Dengan membayar zakat, kita menunjukkan rasa syukur kita atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT.
  • Memperoleh Pahala: Zakat merupakan amal ibadah yang mendapatkan pahala dari Allah SWT. Pahala zakat bisa menjadi bekal kita di akhirat.

Ringkasan Akhir

Jadi, zakat bukan sekadar kewajiban, tapi juga sebuah bentuk ibadah yang penuh makna. Zakat mengajarkan kita untuk berbagi rezeki, membersihkan harta, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Yuk, kita pelajari lebih dalam tentang zakat dan tunaikan kewajiban ini dengan penuh kesadaran!