10 pengertian seni menurut para ahli – Pernah bertanya-tanya, apa sebenarnya arti seni? Apakah hanya sekadar coretan di kanvas, ukiran di batu, atau alunan melodi yang indah? Tenyata, seni lebih dari sekadar itu. Seni adalah sebuah bahasa universal yang mampu berbicara tanpa kata, sebuah jendela untuk melihat jiwa manusia, dan sebuah cerminan dari budaya dan zaman.
Dari Aristoteles hingga para seniman kontemporer, banyak ahli yang telah mencoba mendefinisikan seni. Mereka melihat seni dari berbagai sudut pandang, mulai dari ekspresi diri, media komunikasi, hingga penggerak perubahan sosial. Yuk, kita telusuri 10 pengertian seni menurut para ahli dan temukan makna yang tersembunyi di balik setiap goresan, nada, dan bentuk.
Pengertian Seni Secara Umum
Seni adalah sesuatu yang selalu ada di sekitar kita. Dari lukisan di museum hingga lagu yang kita dengarkan, seni hadir dalam berbagai bentuk dan media. Tapi, sebenarnya apa sih definisi seni itu?
Secara sederhana, seni bisa diartikan sebagai ekspresi kreatif manusia yang dituangkan dalam bentuk karya yang bisa dinikmati oleh orang lain. Karya seni bisa berupa benda, seperti lukisan, patung, atau film, tapi juga bisa berupa ide, seperti musik, puisi, atau tarian.
Definisi Seni Menurut Para Ahli
Nah, untuk memahami lebih dalam, kita bisa melihat beberapa definisi seni menurut para ahli. Setiap ahli memiliki sudut pandang dan perspektif yang berbeda dalam memahami seni.
Nama Ahli | Definisi Seni |
---|---|
Plato | Seni adalah tiruan dari realitas, yang merupakan refleksi dari dunia ideal. |
Aristoteles | Seni adalah proses meniru dan menirukan alam, yang bertujuan untuk mencapai keindahan dan kesempurnaan. |
Immanuel Kant | Seni adalah ekspresi dari rasa dan imajinasi, yang menggerakkan perasaan dan pikiran manusia. |
Friedrich Nietzsche | Seni adalah cara manusia untuk mengatasi rasa nihilisme dan mencari makna dalam hidup. |
Contoh karya seni yang mewakili definisi seni secara umum adalah lukisan “Monalisa” karya Leonardo da Vinci. Lukisan ini dianggap sebagai karya seni yang memiliki nilai estetika tinggi dan mampu menggerakkan perasaan manusia.
Pandangan Aristoteles tentang Seni
Aristoteles, filsuf Yunani yang terkenal, memberikan sumbangan penting dalam memahami seni. Dalam karyanya, *Poetics*, ia mengemukakan teori Mimesis yang menjadi landasan penting dalam memahami peran seni dalam kehidupan manusia.
Teori Mimesis Aristoteles
Teori Mimesis Aristoteles berpendapat bahwa seni adalah peniruan (mimicry) atau representasi dari realitas. Seni tidak hanya sekadar meniru apa yang ada di dunia, tetapi juga mengolah dan menyusunnya kembali dengan cara yang kreatif. Seni memberikan perspektif baru tentang dunia dan membantu kita memahami realitas dengan lebih baik.
Contoh Karya Seni yang Mencerminkan Teori Mimesis Aristoteles
Salah satu contoh karya seni yang mencerminkan teori Mimesis Aristoteles adalah lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci. Lukisan ini menggambarkan seorang wanita dengan ekspresi wajah yang misterius dan senyum yang sulit diartikan. Da Vinci dengan cermat meniru detail fisik Mona Lisa, tetapi ia juga menambahkan unsur-unsur artistik yang membuatnya tampak lebih hidup dan menarik. Lukisan ini tidak hanya meniru realitas, tetapi juga memberikan interpretasi artistik tentang keindahan dan misteri manusia.
Pengaruh Teori Mimesis Aristoteles terhadap Perkembangan Seni
Teori Mimesis Aristoteles memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan seni. Teori ini memberikan dasar bagi para seniman untuk memahami peran seni dalam kehidupan manusia. Teori ini juga mendorong para seniman untuk terus bereksperimen dan menemukan cara baru untuk meniru dan menginterpretasikan realitas. Seiring berjalannya waktu, teori Mimesis mengalami perkembangan dan interpretasi yang beragam, tetapi tetap menjadi salah satu teori seni yang paling berpengaruh hingga saat ini.
Seni sebagai Ekspresi Diri
Seni adalah cerminan jiwa manusia, sebuah wadah untuk menuangkan emosi, pikiran, dan pengalaman. Bagi banyak orang, seni menjadi bahasa universal yang mampu menjembatani perbedaan dan menghubungkan hati. Melalui berbagai medium, seniman mengekspresikan diri mereka dengan cara yang unik, menciptakan karya-karya yang menggugah rasa, pikiran, dan imajinasi.
Seni sebagai Media Ekspresi Diri
Seni merupakan jalan bagi manusia untuk mengekspresikan diri secara autentik. Melalui seni, kita dapat mengungkapkan perasaan terdalam yang mungkin sulit diungkapkan dengan kata-kata. Baik itu melalui lukisan, musik, tari, atau seni pertunjukan lainnya, seni memungkinkan kita untuk menjelajahi emosi, ide, dan pengalaman kita dengan cara yang mendalam.
Contoh Karya Seni yang Menunjukkan Ekspresi Diri
Karya seni yang menunjukkan ekspresi diri sang seniman sangat beragam, tergantung pada medium dan gaya yang digunakan. Berikut beberapa contohnya:
- Lukisan “The Starry Night” karya Vincent van Gogh menggambarkan kekaguman dan perasaan mendalam sang seniman terhadap alam semesta. Goresan kuas yang dinamis dan warna-warna cerah menunjukkan emosi yang kuat dan penuh gairah.
- Simfoni ke-5 karya Ludwig van Beethoven adalah contoh bagaimana musik dapat menjadi wadah untuk mengungkapkan perasaan dan ide-ide kompleks. Simfoni ini merupakan refleksi dari perjuangan dan kemenangan Beethoven dalam menghadapi keterbatasan fisiknya.
- Tarian kontemporer “The Rite of Spring” karya Igor Stravinsky menggabungkan gerakan tubuh yang kuat dan ekspresif dengan musik yang provokatif. Tarian ini merupakan refleksi dari semangat dan energi yang meledak-ledak dari masa awal abad ke-20.
Kutipan Seniman Ternama tentang Seni sebagai Ekspresi Diri
“Seni adalah cermin jiwa.” – Leonardo da Vinci
“Seni adalah bahasa jiwa.” – Wassily Kandinsky
“Seni adalah ekspresi paling murni dari jiwa manusia.” – Oscar Wilde
Seni sebagai Media Komunikasi
Seni bukan hanya sekadar keindahan, lho! Lebih dari itu, seni dapat berfungsi sebagai alat komunikasi yang powerful. Bayangkan, sebuah lukisan bisa menyampaikan emosi yang mendalam, sebuah lagu bisa menggugah jiwa, dan sebuah tarian bisa menceritakan sebuah kisah. Dengan seni, pesan bisa disampaikan dengan cara yang unik, menarik, dan meninggalkan kesan yang mendalam.
Seni sebagai Media Komunikasi
Seni mampu menyentuh hati dan pikiran manusia dengan cara yang tak terduga. Bayangkan sebuah lukisan yang menggambarkan kesedihan, atau sebuah lagu yang melukiskan rasa cinta. Melalui karya seni, kita bisa merasakan emosi yang sama dengan sang seniman, memahami sudut pandang mereka, dan bahkan menemukan makna baru dalam hidup kita.
Contoh Karya Seni yang Menyampaikan Pesan
Banyak sekali contoh karya seni yang menyampaikan pesan tertentu. Misalnya, lukisan “Guernica” karya Pablo Picasso, yang menggambarkan kengerian perang. Lukisan ini bukan hanya sebuah karya seni, tetapi juga sebuah pernyataan politik yang kuat. Melalui warna-warna gelap, bentuk-bentuk yang terdistorsi, dan simbol-simbol yang kuat, Picasso mengecam kekerasan perang dan menyuarakan keprihatinan terhadap korbannya.
Atau, lagu “Imagine” karya John Lennon, yang menyerukan perdamaian dunia. Lagu ini menjadi simbol harapan dan persatuan bagi jutaan orang di seluruh dunia. Liriknya yang sederhana namun penuh makna, diiringi melodi yang indah, menginspirasi kita untuk membayangkan dunia yang lebih baik.
Bentuk Seni | Pesan yang Dapat Disampaikan |
---|---|
Lukisan | Emosi, ide, cerita, kritik sosial, keindahan alam |
Musik | Emosi, pengalaman hidup, ide, pesan sosial, keindahan bunyi |
Tarian | Emosi, cerita, ritual, keindahan gerakan, budaya |
Teater | Cerita, drama, kritik sosial, ide, emosi |
Sastra | Cerita, ide, emosi, pengalaman hidup, kritik sosial |
Film | Cerita, ide, emosi, pengalaman hidup, kritik sosial |
Fotografi | Momen, keindahan, realitas, kritik sosial, dokumentasi |
Seni sebagai Refleksi Budaya: 10 Pengertian Seni Menurut Para Ahli
Seni adalah cerminan jiwa manusia. Ia tak hanya mengekspresikan perasaan dan pikiran, tapi juga merefleksikan nilai, tradisi, dan identitas suatu budaya. Melalui karya-karya seninya, manusia dapat memahami bagaimana sebuah masyarakat berpikir, berperilaku, dan memandang dunia.
Bagaimana Seni Merefleksikan Budaya?
Seni dapat merefleksikan budaya melalui berbagai aspek, seperti:
- Tema dan Simbol: Karya seni seringkali mengangkat tema-tema yang relevan dengan kehidupan masyarakat, seperti mitos, legenda, ritual, dan peristiwa penting. Simbol-simbol yang digunakan dalam karya seni juga mencerminkan nilai-nilai dan kepercayaan budaya tertentu.
- Teknik dan Bahan: Teknik dan bahan yang digunakan dalam pembuatan karya seni dapat mencerminkan keahlian dan teknologi yang berkembang dalam suatu budaya. Misalnya, ukiran kayu yang rumit di Jawa merupakan refleksi dari tradisi dan keahlian masyarakat Jawa dalam mengolah kayu.
- Gaya dan Estetika: Setiap budaya memiliki gaya dan estetika seni yang unik. Misalnya, seni lukis di Indonesia memiliki ciri khas warna-warna cerah dan motif-motif yang khas, berbeda dengan seni lukis di Eropa yang cenderung lebih realistis.
Contoh Karya Seni yang Menggambarkan Budaya
Salah satu contoh karya seni yang merefleksikan budaya adalah Wayang Kulit di Indonesia. Wayang kulit adalah seni pertunjukan tradisional yang menggunakan boneka kulit yang digerakkan oleh dalang. Cerita yang ditampilkan dalam wayang kulit biasanya diambil dari epos Mahabharata dan Ramayana, yang mencerminkan nilai-nilai luhur dan moral masyarakat Jawa.
Wayang kulit tidak hanya menampilkan cerita, tetapi juga simbol-simbol budaya, seperti pakaian, senjata, dan lingkungan. Hal ini menunjukkan bagaimana seni dapat menjadi wadah untuk melestarikan dan mentransmisikan nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi.
Ngomongin seni, emang susah didefinisikan. 10 pengertian seni menurut para ahli aja udah beragam, dari yang fokus ke ekspresi jiwa sampe yang ngeliat seni sebagai proses kreatif. Nah, buat ngerti seni lebih dalem, kita juga bisa ngeliat dari sudut pandang sistem.
Kayak misalnya, pengertian sistem menurut para ahli ngeliat seni sebagai kumpulan elemen yang saling berkaitan. Jadi, elemen-elemen kayak warna, bentuk, dan komposisi, semuanya punya peran penting dalam membentuk makna dan nilai seni.
Pengaruh Budaya terhadap Perkembangan Seni
Budaya memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan seni. Perubahan dalam budaya, seperti kemajuan teknologi, perubahan sosial, dan pengaruh budaya asing, dapat memicu munculnya bentuk-bentuk seni baru dan memodifikasi seni yang sudah ada.
Misalnya, masuknya pengaruh budaya Barat ke Indonesia pada abad ke-20 memicu munculnya seni lukis realistis dan modern. Namun, seni lukis realistis ini tetap dipadukan dengan elemen-elemen tradisional, seperti warna-warna cerah dan motif-motif khas Indonesia.
Hal ini menunjukkan bahwa budaya tidak hanya memengaruhi bentuk dan gaya seni, tetapi juga memengaruhi cara pandang dan interpretasi terhadap seni. Seni menjadi ruang dialog antara tradisi dan modernitas, antara lokal dan global.
Seni sebagai Bentuk Kreativitas
Seni merupakan ekspresi jiwa manusia yang tertuang dalam berbagai bentuk, mulai dari lukisan, patung, musik, hingga tarian. Di balik keindahan dan estetika yang ditawarkan, seni juga merupakan cerminan dari kreativitas manusia. Kreativitas menjadi pondasi utama dalam melahirkan karya seni yang unik, orisinal, dan penuh makna.
Seni sebagai Ekspresi Kreativitas
Seni menjadi wadah bagi manusia untuk mengekspresikan ide, emosi, dan imajinasinya. Melalui seni, manusia dapat mentransformasikan pemikiran dan perasaan mereka menjadi bentuk yang nyata. Kreativitas dalam seni tidak terbatas pada teknik atau metode tertentu, melainkan melibatkan proses penciptaan yang unik dan personal.
Contoh Karya Seni yang Menunjukkan Kreativitas Luar Biasa
- Lukisan The Starry Night karya Vincent van Gogh merupakan contoh nyata bagaimana kreativitas dapat melahirkan karya seni yang revolusioner. Dengan sapuan kuas yang dinamis dan warna-warna yang berani, Van Gogh berhasil menangkap keindahan langit malam dengan cara yang tak terduga. Karya ini menunjukkan bahwa kreativitas dapat melampaui batasan realitas dan menghadirkan interpretasi baru terhadap dunia.
- Patung The Thinker karya Auguste Rodin merupakan simbol dari proses berpikir dan refleksi manusia. Rodin berhasil menangkap esensi pemikiran manusia dalam bentuk patung yang sederhana namun sarat makna. Kreativitas Rodin dalam meramu bentuk dan ekspresi menjadikan patung ini sebagai salah satu karya seni yang paling ikonik di dunia.
“Kreativitas adalah kecerdasan yang bermain.” – Albert Einstein
Seni sebagai Pengalaman Estetis
Seni bukan hanya sekadar kumpulan warna, bentuk, dan suara. Seni adalah jendela menuju pengalaman estetis, yang merangsang panca indera dan jiwa kita. Ketika kita berhadapan dengan karya seni, kita diajak untuk merasakan keindahan, merenung, dan bahkan terhanyut dalam emosi yang mendalam.
Bagaimana Seni Memberikan Pengalaman Estetis?
Pengalaman estetis adalah pengalaman yang melibatkan penilaian terhadap keindahan, keharmonisan, dan kesempurnaan dalam suatu objek atau karya seni. Karya seni, dengan berbagai elemen estetisnya, merangsang panca indera kita, memicu emosi, dan menghadirkan makna yang mendalam.
Contoh Karya Seni yang Menimbulkan Rasa Keindahan
Banyak karya seni yang mampu menghadirkan pengalaman estetis yang luar biasa. Misalnya, lukisan “Mona Lisa” karya Leonardo da Vinci terkenal dengan senyum misteriusnya yang membuat siapa pun yang melihatnya terpesona. Keindahan wajah Mona Lisa, komposisi lukisan yang seimbang, dan penggunaan warna yang lembut menciptakan pengalaman estetis yang tak terlupakan.
Elemen Estetika dalam Seni
Elemen estetika adalah komponen dasar yang membentuk pengalaman estetis dalam seni. Beberapa elemen estetika yang umum ditemukan dalam berbagai jenis seni meliputi:
- Warna: Warna dapat memicu emosi, menciptakan suasana, dan menonjolkan elemen tertentu dalam karya seni.
- Bentuk: Bentuk dapat memberikan kesan tertentu, seperti keanggunan, kekuatan, atau keharmonisan.
- Tekstur: Tekstur dapat merangsang indera peraba dan memberikan kesan tertentu, seperti kasar, halus, atau lembut.
- Lini: Lini dapat menciptakan gerakan, arah, dan bentuk dalam karya seni.
- Komposisi: Komposisi adalah pengaturan elemen-elemen estetika dalam karya seni. Komposisi yang seimbang dan harmonis dapat menciptakan keindahan dan keselarasan.
- Cahaya: Cahaya dapat digunakan untuk menonjolkan elemen tertentu, menciptakan suasana, dan memberikan kesan tertentu pada karya seni.
Seni sebagai Bentuk Kritik Sosial
Seni bukan hanya sekadar keindahan, lho! Seni juga bisa menjadi wadah untuk menyuarakan keresahan dan mengkritik kondisi sosial yang terjadi di sekitar kita. Bayangkan, melalui lukisan, musik, film, dan berbagai bentuk seni lainnya, para seniman bisa menyampaikan pesan-pesan yang menggugah pikiran dan hati, bahkan bisa memicu perubahan sosial.
Seni sebagai Media Kritik Sosial
Seni memiliki kekuatan untuk mengungkap ketidakadilan, ketidaksetaraan, dan masalah-masalah sosial lainnya yang mungkin luput dari perhatian. Melalui karya seninya, para seniman bisa mengekspos realitas yang pahit, membuka mata masyarakat, dan mendorong mereka untuk berpikir kritis.
Bayangkan sebuah lukisan yang menggambarkan kemiskinan dan kesenjangan sosial. Lukisan tersebut bisa membuat kita merenung tentang kondisi sosial yang ada dan mendorong kita untuk berempati dan mencari solusi. Atau, bagaimana dengan lagu yang mengkritik korupsi dan ketidakadilan? Lagu tersebut bisa menjadi media penyadaran dan pembangkitan semangat untuk melawan ketidakbenaran.
Contoh Karya Seni yang Mengangkat Isu-isu Sosial
Banyak sekali karya seni yang mengangkat isu-isu sosial. Berikut beberapa contohnya:
- Lukisan “Guernica” karya Pablo Picasso, yang menggambarkan kekejaman perang dan kerusakan yang ditimbulkan oleh konflik.
- Lagu “Imagine” karya John Lennon, yang mengajak kita untuk membayangkan dunia tanpa perang, kemiskinan, dan kesengsaraan.
- Film “Parasite” karya Bong Joon-ho, yang mengkritik kesenjangan sosial dan kemiskinan di Korea Selatan.
Tema Kritik Sosial dalam Seni
Tema | Contoh Karya Seni | Keterangan |
---|---|---|
Kesenjangan Sosial | Lukisan “The Third Class Carriage” karya Honoré Daumier | Menggambarkan perbedaan kelas sosial yang mencolok di kereta api. |
Perang dan Kekerasan | Lukisan “Guernica” karya Pablo Picasso | Menunjukkan kekejaman perang dan kerusakan yang ditimbulkan oleh konflik. |
Diskriminasi dan Rasisme | Lagu “Strange Fruit” karya Billie Holiday | Menyuarakan protes terhadap rasisme dan diskriminasi terhadap orang kulit hitam di Amerika Serikat. |
Korupsi dan Ketidakadilan | Film “Spotlight” karya Tom McCarthy | Mengungkap kasus pelecehan seksual oleh para pendeta di Gereja Katolik Amerika Serikat. |
Seni sebagai Pembangkit Emosi
Seni bukan sekadar kumpulan warna, bentuk, atau suara. Di baliknya, tersembunyi kekuatan dahsyat yang mampu mengaduk-aduk emosi kita, mengantarkan kita ke dunia lain, dan menyentuh hati dengan cara yang tak terduga. Seni mampu membangkitkan berbagai emosi, dari kegembiraan dan ketenangan hingga kesedihan dan amarah, tergantung pada interpretasi kita dan makna yang kita temukan di dalamnya.
Bagaimana Seni Membangkitkan Emosi?
Seni dapat membangkitkan emosi melalui berbagai cara. Misalnya, warna dan bentuk dalam lukisan bisa memicu asosiasi dan perasaan tertentu. Garis-garis tajam dalam lukisan abstrak bisa membuat kita merasa tegang, sementara warna-warna pastel yang lembut bisa menciptakan suasana tenang. Musik juga mampu mengantarkan kita ke berbagai suasana hati. Melodi yang riang bisa membuat kita merasa gembira, sementara musik yang melankolis bisa membangkitkan kesedihan.
Contoh Karya Seni yang Membangkitkan Emosi
Banyak karya seni yang mampu membangkitkan berbagai emosi. Misalnya, lukisan “The Starry Night” karya Vincent van Gogh, dengan guratan-guratan dinamis dan warna-warna cerah, bisa membuat kita merasa kagum dan terpesona oleh keindahan alam semesta. Sementara itu, lukisan “Guernica” karya Pablo Picasso, yang menggambarkan kekejaman perang, bisa membuat kita merasa sedih dan marah.
“Seni adalah cermin jiwa. Ia mampu menangkap dan mengungkapkan emosi manusia dengan cara yang tak terungkapkan oleh kata-kata.”
Seni sebagai Penggerak Perubahan
Seni bukan hanya sekadar hobi atau hiburan. Lebih dari itu, seni punya kekuatan dahsyat untuk mendorong perubahan sosial dan budaya. Seni bisa menjadi cerminan dari kondisi masyarakat, bahkan menjadi alat untuk mengkritik dan menggugah kesadaran.
Dampak Seni terhadap Masyarakat
Seni dapat menjadi katalisator perubahan sosial dengan berbagai cara. Melalui seni, kita bisa:
- Menyuarakan Ketidakadilan: Seni bisa menjadi wadah untuk menyuarakan ketidakadilan, ketidaksetaraan, dan masalah sosial lainnya. Contohnya, lukisan-lukisan realis yang menggambarkan kehidupan kaum buruh di masa revolusi industri menjadi bukti bagaimana seni bisa mengangkat isu-isu sosial.
- Meningkatkan Kesadaran: Seni bisa membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu penting seperti lingkungan, hak asasi manusia, atau kesehatan mental. Film dokumenter, misalnya, sering kali mengangkat isu-isu sosial dan memicu diskusi di masyarakat.
- Mempromosikan Toleransi dan Keragaman: Seni dapat menjadi jembatan penghubung antar budaya dan membantu mempromosikan toleransi dan keragaman. Musik, misalnya, bisa menjadi bahasa universal yang dapat menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang.
- Membangun Identitas: Seni dapat membantu membangun identitas dan kebanggaan suatu kelompok masyarakat. Contohnya, tarian tradisional sering kali menjadi simbol identitas dan kebanggaan suatu suku bangsa.
Contoh Karya Seni yang Berdampak Signifikan
Ada banyak contoh karya seni yang memiliki dampak signifikan terhadap masyarakat. Salah satunya adalah lukisan Guernica karya Pablo Picasso. Lukisan ini menggambarkan kekejaman perang dan menjadi simbol perlawanan terhadap kekerasan. Guernica berhasil menggugah kesadaran dunia tentang dampak perang dan mendorong gerakan anti-perang.
Peran Seni dalam Gerakan Sosial
Seni memainkan peran penting dalam gerakan sosial. Musik, puisi, teater, dan seni visual sering kali digunakan sebagai alat untuk memobilisasi massa, menyuarakan tuntutan, dan menginspirasi perlawanan. Misalnya, lagu-lagu protes yang muncul di era gerakan mahasiswa 1960-an di Amerika Serikat menjadi simbol perlawanan terhadap perang Vietnam dan ketidakadilan sosial.
Kesimpulan
Seni adalah kekuatan yang luar biasa yang dapat mendorong perubahan sosial dan budaya. Melalui berbagai bentuknya, seni mampu menyuarakan ketidakadilan, meningkatkan kesadaran, mempromosikan toleransi, membangun identitas, dan menginspirasi gerakan sosial. Dengan demikian, seni tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat yang lebih adil dan beradab.
Penutupan Akhir
Memahami seni berarti membuka mata dan hati terhadap berbagai perspektif, nilai, dan emosi. Setiap definisi seni membuka pintu menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita, lingkungan sekitar, dan dunia yang lebih luas. Jadi, saat kamu melihat sebuah karya seni, jangan hanya fokus pada keindahannya, tapi juga renungkan pesan dan makna yang ingin disampaikan sang seniman.